Majalahaula.id – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menyebut, pemerintah akan segera memperbaiki tanggul yang jebol akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.
Hal itu ia ungkap saat meninjau Jembatan Gantung Kali Regoyo yang terputus akibat banjir bandang lahar dingin Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro pada Sabtu (8/7/2023)
“Untuk perbaikan tanggul yang jebol ini kita kerahkan lagi alat-alat berat. Ada 5 alat berat untuk mengalihkan lagi aliran sungai kembali ke tengah sehingga aliran sungainya kembali normal,” kata Muhadjir.
Sebagai informasi, bencana banjir lahar dingin Gunung Semeru dipicu oleh curah hujan dengan intensitas tinggi pada Jumat (7/7/2023). Imbasnya, debit air di Daerah Aliran Sungai (DAS) lahar Gunung Semeru meningkat dan menerjang jembatan juga meluber hingga ke jalan.
Berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD Jawa Timur, banjir lahar dingin berimbas di lima desa yang ada di dua kecamatan. Yakni Desa Sidomulyo dan Pronojiwo di Kecamatan Pronojiwo, kemudian Desa Jugosari, Desa Kloposawit, dan Desa Tumpeng di Kecamatan Candipuro.
Setidaknya empat jembatan terputus akibat terjangan material lahar dingin. Yakni jembatan penghubung Desa Kloposawit dengan Desa Tumpeng di Kecamatan Candipuro, Jembatan Kali Regoyo penghubung Desa Jugosari dengan Dusun Kebondeli Selatan di Candipuro.
Kemudian jembatan penghubung Desa Tumpeng dan Desa Nguter di Candipuro, dan Jembatan penghubung Lumajang-Malang di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo.
Kepala BNPB juga akan segera membangun jembatan bailey semi tempur buatan TNI supaya mobilitas dan perputaran roda perekonomian masyarakat sekitar dapat segera kembali normal.
Jembatan bailey diperlukan dalam keadaan darurat. Karena terdiri dari rangka-rangka baja yang siap rangkai.
Sampai sejauh ini banjir tersebut telah menelan korban jiwa sebanyak 3 orang dinyatakan meninggal dunia, ratusan penduduk terpaksa mengungsi, dan menyebabkan kerugian materiil di 4 Kecamatan terdampak.
Menurut Bupati Lumajang Thoriqul Haq, cuaca ekstrim dengan intensitas hujan tinggi selama beberapa hari ini mengakibatkan banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah. Bahkan, terjangan keras material lahar dingin Semeru juga mengakibatkan beberapa jembatan mengalami kerusakan hingga terputus total.
Oleh karena itu, fokus utama saat ini adalah keselamatan jiwa. Di tengah intensitas hujan yang masih tinggi ini, ia mengimbau agar warga di tepian sungai untuk mengungsi sampai kondisi dipastikan aman.
“Masyarakat yang ada di tepian lahar kita evakuasi di tempat pengungsian di beberapa balai desa termasuk yang ada di Balai Desa Jarit ini,” terang dia.