Majalahaula.id – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Kementerian Agama (Kemenag) RI, dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bekerja sama melakukan pengelolaan pembayaran dam dengan mengkalengkan daging kambing untuk kemudian dikirim ke Indonesia dan dibagikan ke daerah terluar yang membutuhkan asupan protein.
“Kami harapkan, tahun ini mudah-mudahan bisa dimulai. Dam yang ada di sini (Arab Saud.) nanti akan dikalengkan dan dikirim ke Indonesia. Di Indonesia sangat butuh sekali dan kami sudah keliling ke beberapa tempat ke daerah-daerah terluar yang memang sangat membutuhkan asupan protein dan gizi yang baik,” kata Ketua Baznas Noor Achmad, di Mekkah, Jumat (23/6) 2023.
Pihaknya menghitung jika ada 5.000 kambing pembayaran dam yang disembelih, maka ada sekitar 100 ribu kaleng daging yang bisa dikirim ke daerah-daerah terluar di Indonesia yang saat ini membutuhkan khususnya untuk mengatasi stunting dan kemiskinan ekstrim.
Baznas, kata dia, sudah menandatangani MoU dengan Ditjen PHU Kemenag serta dengam pihak masyarik manaf, yang dulunya muasasah untuk Asia Tenggara dalam pengelolaan ekosistem terkait dengan ekonomi haji, termasuk di dalamnya pengelolaan dam.
“Kami akan melakukan MoU langsung di sini dan kemarin kami sudah ada pembicaraan di Jakarta. Kami kerja sama dengan Halalan Thayyiban dan Halalan Globalindo, Insyaallah mereka yang akan menangani di sini,” katanya.
Baznas memastikan penyembelihan kambing pembayaran dam karena haji tamatu’ dilakukan di Arab Saudi sebagai tempat yang dianjurkan, kemudian daging dikalengkan, dan dikirimkan ke Indonesia.
Jika menghitung potensi dam dengan rata-rata kuota jamaah haji Indonesia sebanyak 200 ribuan yang semuanya mengambil haji tamatu’, sehingga harus membayar dam, maka akan ada 200 ribuan pula kambing yang disembelih, belum lagi jika mereka memotong kambing untuk kurban.
“Tahun ini, kami akan mencoba dulu, paling tidak untuk petugas haji dulu atau yang mau. Perkiraan kami kurang lebih ada 5.000 sampai dengan 10.000. Jika semuanya dikalengkan, kalau 10.000 akan ada 200.000 kaleng. Kalau 5.000 akan ada 100.000 kaleng,” katanya.
Pilihan mengkalengkan daging sapi, kata dia, karena di Arab Saudi sudah sangat berlebih daging kambing, sedangkan program Baznas.di Indonesia mengelola daging kurban, separoh dibagikan, separoh dikalengkan dan potensinya wilayah Jakarta saja mencapai Rp15 miliar.
“Kalau termasuk Baznas daerah dan masjid Lembaga Amil Zakat (LAZ) tahun ini, kami hitung ada Rp13 triliun potensi daging kurban. Tapi kami tidak bisa mengelola sendiri. Kami berharap ada kebijakan separoh dibagikan separoh dikalengkan. Untuk diberikan ke daerah yang tak terjangkau,” katanya.
Ia menyebut ada 13 provinsi yang akan menjadi prioritasnya pembagian daging yang dikalengkan tersebut dan langkah tersebut sejalan dengan target Presiden Jokowi tahun 2024 kemiskinan ekstrim harus selesai.
Noor Achmad yang juga sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan anggota Amirul Hajj 2023 ini menggarisbawahi apa yang disampaikan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bahwa penyelenggaraan haji tahun ini adalah penyelenggaraan haji yang berkeadilan dan ramah lansia patut didukung oleh semua pihak.
Baznas ikut ambil bagian dengan memberikan bantuan 100 unit kursi roda untuk jamaah haji tahun ini dan ikut mengedukasi kepada jamaah lansia agar tidak terlalu bernafsu menjalankan ibadah haji dengan sempurna, tetapi lebih baiknya melakukan apa yang bisa dilakukan.
“Lansia banyak rukhsah (keringanan, red) yang bisa dilakukan. Insyaallah hajinya juga akan sama dengan yang misalnya sempurna semuanya. Atas nama MUI, saya berharap agar para lansia jangan terlalu mengejar nafsu. Lakukanlah yang bisa dilakukan, lakukanlah yang sebatas dengan kemampuan karena sekali lagi para lansia ini banyak rukhsah,” demikian Noor Achmad.