Majalahaula.id – Bakal calon presiden (capres) yang diusung PDI-P ini mengaku, keluarganya menjalani hidup dengan menanggung utang dari bulan ke bulan. Ganjar mengatakan, keadaan itu terjadi ketika ia masih kecil. Ia mengungkapkan, ayahnya merupakan pensiunan polisi yang hanya berpangkat letnan satu (Lettu).
Cerita pahit itu Ganjar sampaikan di hadapan Relawan Ganjar Punya Rakyat (Gapura) Nusantara, di Kelapa Gading, Jakarta Utara. “Bapak saya pensiunan polisi yang pada saat itu pangkatnya letnan satu, yang hidupnya harus membayar utang dari bulan ke bulan,” ujar Ganjar, Sabtu (10/06/2023).
Gaji ayahnya bulan ini, kata Ganjar mencontohkan, digunakan untuk membayar biaya belanja bulan sebelumnya. Hal ini terus berlanjut hingga akhirnya Ganjar dan saudara-saudaranya harus melunasi utang keluarga mereka. “Kami anak-anaknya harus membereskan utang orangtua kami setelah kami bekerja. Jadi kami tidak hidup dalam keenakan dan kemewahan, tidak sama sekali,” tuturnya.
Mendengar cerita masa kecil Ganjar itu, seketika ruangan menjadi riuh. Ratusan relawan termasuk para pengurus intinya yang terdiri dari purnawirawan jenderal TNI/Polri bertepuk tangan. Menurut Ganjar, sejak kecil, ayahnya mendidik dengan spirit perjuangan dan disiplin militer. Ia lantas mencontohkan satu hal kecil, yakni menyemir sepatu. Ketika anak yang mendapat tugas menyemir gagal membuat sepatu mengkilap, maka ia akan dihukum. “Kalau tidak mengkilap kita disuruh lari,” kenang dia. Ia juga menyebut ibunya mendidik anak-anaknya agar mandiri. Ganjar dan saudaranya sudah bisa memasak nasi goreng hingga sambal tempe sejak SD. Pun mencuci baju, menyetrika, dan mencuci piring.
Pada kesempatan tersebut, Ganjar mengaku gemetar saat ditunjuk Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri sebagai bakal capres. Sebab, kata Ganjar, ia lahir dari orang biasa sebagaimana kebanyakan relawan. “Bapak, Ibu tapi saya terlalu narsis kalau cerita masa lalu saya. Saya mau sharing saja semua punya kesempatan yang sama dan ketika Allah memberikan jalan,” tuturnya.
Meski telah diumumkan secara resmi sebagai calon presiden, namun hingga kini siuapa yang akan mendampingi sebagai calon wakil presiden masih misterius. Beberapa kalangan masih mencoba melakukan pertemuan yang tentunya adalah agar ditemukan calon yang cocok. (Ful)