Majalahaula.id – PT. Indoglobal Nusa Persada (Pintro) menyediakan sistem keuangan berbasis digital di bidang pendidikan, khususnya pesantren.
Hal itu adalah bukti komitmen Pintro memberikan upaya layanan sistem manajemen terbaik dalam lembaga pendidikan.
Komitmen tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama yang terjalin antara Pintro, Bank Mandiri dan Pondok Pesantren Al-Inayah Rimbo Bujang.
Perjanjian tersebut terkait solusi pengelolaan sistem manajemen pendidikan sekaligus mendukung gerakan cashless society di lingkungan Pondok Pesantren.
CEO & Founder Pintro, Syarif Hidayat mengatakan pihaknya berupaya mengembangkan sistem keuangan digital guna meningkatkan mutu dan menciptakan inklusi keuangan pendidikan nasional.
“Sistem yang kami bangun ini berfungsi untuk mengelola dan memudahkan pembayaran tagihan pendidikan siswa, seperti SPP dan tagihan regular lainnya, melalui 50 lebih channel pembayaran,” ujar Syarif kepada awak media.
Dia menilai ketersediaan fasilitas sistem keuangan digital masih menjadi pekerjaan rumah bagi pesantren.
Tak heran, jika digitalisasi pendidikan masih sulit terlaksana. Oleh karena itu, penandatanganan ini diharapkan menjadi kerja sama yang bermanfaat.
Area Head Bank Mandiri Jambi, Indra Gunawan menjelaskan kolaborasi dan adaptasi penting bagi organisasi di era digitalisasi.
Begitu pun organisasi dalam bidang pendidikan, termasuk di dalamnya yakni pesantren.
Bank Mandiri mengembangkan Wholesale Digital Super Platform Kopra yang dapat meningkatkan efisiensi Pesantren.
Melalui berbagai solusi di antaranya solusi collection (penerimaan), solusi likuiditas dan solusi payment (pembayaran).
Platform ini terintegrasi dengan Financial Super Apps Livin’ by Mandiri.
“Jika tidak ada modernisasi untuk inovasi baru dan tidak mengikuti perkembangan zaman, maka berpotensi akan tertinggal oleh kompetitor,” kata Indra.
Kendati demikian, kata dia mengingatkan Bank Mandiri untuk terus meningkatkan performanya lebih baik lagi kedepannya.
“Jangan cepat berpuas diri dan terus tingkatkan kinerja positifnya agar lebih baik lagi ke depannya. Tingkatkan porsi penyaluran kredit khususnya bagi UMKM agar pertumbuhan ekonomi bisa dirasakan semua kalangan masyarakat,” ucapnya.
Sebelumnya, dalam RDP dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (28/3) Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan, pada 2022 Bank Mandiri mencatatkan aset secara konsolidasian Rp 1.993 triliun, penyaluran kredit secara konsolidasi Rp 1.202,2 triliun, dan dana pihak ketiga (DPK) konsolidasi tercatat Rp 1.490,8 triliun.
“Laba bersih secara konsolidasi mencapai Rp 41,17 triliun atau tumbuh 46,89 persen year on year,” kata Darmawan.
Darmadi juga mengapresiasi prestasi Bank Mandiri yang baru saja menorehkan kebanggaan dengan menyabet dua penghargaan bergengsi dari Asiamoney Best Bank Award 2022 di Singapura.