Surabaya, AULA
Pengurus Wilayah Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama Jawa Timur mengeluarkan surat edaran (SE) bernomor 68/LFNU.II/L/V/2021 tertanggal 19 Mei 2021 terkait gerhana bulan total itu. SE ditandatangani oleh Ketua PW LFNU Jatim Shofiyulloh atau Gus Shofi dan sekretarisnya, Fathurrozi.
Dalam SE dijelaskan, berdasarkan kalender hisab PW LFNU Jawa Timur, diperkirakan akan terjadi Gerhana Bulan Total pada Rabu Pahing, 14 Syawal 1442 H/26 Mei 2021 M. Gerhana Bulan meliputi Asia, Rusia Timur, sebagian Australia, dan Amerika.
Di Indonesia, gerhana bulan tersebut bisa diamati dari Indonesia dari pukul 16:44:56 WIB sampai 19:52:25 WIB. Sementara Indonesia bagian Barat tidak bisa menyaksikan detik-detik awal gerhana karena Bulan masih di bawah ufuk atau belum terbit.
“Awal gerhana pada pukul 16:44:56 WIB. Awal total pada pukul 18:11:20 WIB. Tengah gerhana pada pukul 18:18:41 WIB. Akhir total pada pukul 18:26:02 WIB. Akhir gerhana pada pukul 19:52:25 WIB. Magnitude 1.009. Lama gerhana 3 jam 7 menit 29 detik. Sedangkan lama total 14 menit 42 detik,” dijelaskan dalam SE tersebut.
LFNU Jatim mengimbau kepada umat Islam, khususnya Nahdliyin di Jatim, untuk melaksanakan shalat sunah gerhana bulan saat peristiwa alam itu terjadi. Hal itu sesuai dengan sunah Rasulullah SAW. LFNU Jatim juga meminta lembaga segaris di kabupaten/kota agar melakukan observasi gerhana untuk pengembangan Ilmu Falak.
Perkiraan gerhana bulan total dari sisi Ilmu Falak itu sedikit berbeda penjelasan yang disampaikan Andi Pangerang, peneliti dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Di antaranya terkait waktu puncak gerhana bulan total dan durasi gerhana yang memiliki selisih beberapa detik dengan hitungan Ilmu Falak dari LFNU Jatim.
Berdasarkan Lapan, Andi menjelaskan bahwa puncak GBT akan terjadi pada pukul 18.18.43 WIB atau 19.18.43 WITA atau 20.18.43 WIT dengan jarak 357.464 kilometer dari Bumi. Sementara untuk puncak Perige terjadi pada pukul 08.57.46 WIB atau 09.57.46 WITA atau 10.57.46 WIT dengan jarak 357.316 kilometer dari Bumi.
“Gerhana Bulan Total kali ini juga dapat disebut sebagai Bulan Merah Super mengingat lebar sudutnya lebih besar 13,77 persen dibandingkan ketika berada pada titik terjauh. Kecerlangannya 15,6 persen lebih terang dibandingkan rata-rata biasa,” kata dia seperti dikutip dari situs Lapan, Kamis, 20 Mei 2021.
Durasi fase Gerhana Bulan Total kali ini cukup singkat. Hanya 14 menit 30 detik. Satu lagi yang membuatnya spesial. GBT bulan ini juga bertepatan dengan Hari Raya Waisak, yaitu pada 15 suklapaksa (paroterang) Waisaka 2565 Era Buddha yang jatuh pada Rabu depan pukul 18.13.30 WIB, 19.13.30 WITA, serta 20.13.30 WIT pada jarak 357.461 kilometer dari Bumi.