Search

Pembaruan Kerja Sama Sektor Parekraf Korea Selatan

Majalahaula.id – Menteri Priwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyambangi Korea Selatan untuk memperat hubungan kerja sama kedua negara. Dalam kesempatan tersebut, dirinya bertemu langsung dengan Wakil Menteri Bidang Olahraga, Pariwisata dan Komunikasi Publik (MCTS), H.E Yongman CHO di Seoul, Korea Selatan pada Kamis.

Sandiaga Uno mengungkapkan kerjasama bilateral bidang pariwisata yang terjalin antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Korea Selatan sudah berlangsung sejak 17 tahun silam.

Dalam MoU Kerjasama Bidang Pariwisata yang ditandatangani di Jakarta, 4 Desember 2006 itu, tercatat lima bidang kerjasama yang disepakati. Antara lain promosi, pengembangan produk, pendidikan dan pelatihan melalui pertukaran informasi. Selanjutnya, penelitian dan pengembangan dan kerjasama sektor swasta.

“Para pihak wajib mendorong usaha terkait pariwisata masing-masing, khususnya perjalanan lembaga dan lembaga lain, untuk menjalin kontak bisnis, untuk membuat program promosi investasi dan untuk bertukar pengalaman dan informasi. Juga mengembangkan program promosi bersama untuk dipasarkan di Indonesia dan Korea,” tambahnya.

Baca Juga:  Dongkrak Kunjungan Wisatawan Lewat Festival Nujuh Jerami

Merujuk hal tersebut, dirinya menawarkan kerjasama dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Dalam sektor pariwisata, Sandiaga Uno menawarkan lima kerjasama terkini, antara lain konektivitas, sehingga Indonesia memiliki lebih banyak penerbangan langsung dari Korea ke Denpasar ke Jakarta, dan kota-kota lainnya.

“Saat ini tersedia penerbangan langsung Incheon-Soekarno Hatta-Incheon dengan maskapai penerbangan Garuda Indonesia, Korean Air dan OZ (Asiana) dan Incheon-Denpasar-Incheon,” jelasnya.

Tawaran selanjutnya adalah meningkatkan kerjasama terpadu (Joint Promotion) dengan perusahaan dari Korea pada tahun 2024. Kerjasama ini diungkapkannya telah dilakukan oleh Hana dan Mode.

“Indonesia memerlukan rekomendasi dari KTO bagi yang potensial dan memenuhi syarat TA/TO dan grosir dari Korea,” imbuhnya.

Kemudian, peningkatan program pertukaran pelajar, beasiswa atau kursus bagi mahasiswa Politeknik Pariwisata, pegawai asal Indonesia, serta program magang bagi mahasiswa.

“Saat ini ada beasiswa kursus dari KOPIST (Korea Partnership Initiative for Sustainable Tourism), kami berharap ke depannya akan lebih banyak lagi pertukaran pelajar dari Korea dan Indonesia,” ujar berharap.

Baca Juga:  Wisatawan Lombok Meningkat 20 Persen saat Event MotoGP

Tawaran selanjutnya yang disampaikan Sandiaga Uno adalah mendukung usulan Indonesia menjadi Dewan Eksekutif United Nations World Tourism Organization (UNWTO).

Kemudian, kemungkinan pencocokan bisnis antara Korea Selatan dan Indonesia. Hal tersebut merujuk data wisatawan mancanegara asal Indonesia yang pernah berkunjung ke Korea Selatan dalam 10 tahun terakhir. Begitu juga dengan data wisatawan asal Korea Selatan yang berkunjung ke Indonesia.

Diketahui, Korea Selatan termasuk dalam 20 besar turis asing yang berkunjung ke Indonesia. Wisatawan asal Korea Selatan tercatat menduduki peringkat ke-11 dengan 121.273 kunjungan ke Indonesia pada tahun 2022.

“Tahun ini, kami menargetkan lebih tinggi kunjungan wisatawan asal Korea Selatan, yaitu mencapai 94.200-199.200 kunjungan,” ungkapnya.

Sementara itu, dalam sektor ekonomi kreatif, Sandiaga Uno menyampaikan sejumlah penawaran kerjasama. Antara lain, kerjasama timbal balik dalam sektor ekonomi kreatif antara kedua negara, kemudahan akses pasar untuk produk ekonomi kreatif dari Indonesia ke Korea. Selanjutnya, pertukaran program, pelatihan Pendidikan, peningkatan kapasitas, dan transfer ilmu di sektor ekonomi kreatif. Kemudian memfasilitasi produksi bersama dan program co-branding dalam sektor ekonomi kreatif.

Baca Juga:  Kemenparekraf Rombak 3 Pejabat

“Serta berinvestasi dalam sektor ekonomi kreatif di Indonesia,” ungkap Sandiaga Uno.

Tawaran kerjasama dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tersebut pun disambut baik oleh Wakil Menteri Bidang Olahraga, Pariwisata dan Komunikasi Publik Korea Selatan, H.E Yongman CHO. Dirinya menyampaikan tawaran tersebut sejalan dengan rencana bisnis Kementerian Budaya, Olahraga dan Pariwisata Korea Selatan.

Antara lain, mendorong K-contents untuk mengubah struktur ekspor Korea, yakni lewat mendukung siklus hidup untuk pelaku usaha dan perusahaan startup, mendukung permodalan KRW 790 miliar dalam sektor ekonomi kreatif. Selanjutnya, pengembangan 10.000 konten kreator dan perusahaan konten kreatif ke 15 lokasi di luar negeri serta mendukung ekspor industri terkait melalui promosi K-brand dan K-expo.

“Korea menjadi negara yang menarik secara budaya yang pertumbuhan nasionalnya didorong oleh K-culture, dan kebahagiaan masyarakat,” ungkap Yongman.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA