Majalahaula.id – Umat Islam akan segera merayakan hari raya Idul Fitri. Dan yang melekat dari tradisi lebaran tersebut adalah mudik atau pulang kampung. Dan sejumlah persiapan telah dilakukan pemerintah demi memastikan bahwa mudik tahun ini akan sesuai dengan harapan.
Sebagai bentuk kepedulian, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) melepas keberangkatan sebagian bus dalam program mudik bersama di Halaman Gedung Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Jakarta, Selasa (18/04/2023). Program mudik tersebut, kata dia, merupakan bentuk kepedulian Kemenaker terhadap pekerja atau buruh. Bahwa mudik adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dalam tradisi masyarakat, dan pemerintah berkewajiban mengawal hal tersebut dengan baik dan lancar.
“Mudik bersama yang diselenggarakan Kemenaker bekerja sama dengan stakeholder ini tidak lain berdasarkan perhatian dan kepedulian kepada teman-teman pekerja agar mudiknya aman dan nyaman,” ujar Ida dalam keterangan tertulis, Selasa (18/04/2023).
Adapun stakeholder yang dimaksud, yaitu Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, dan Federasi Serikat Pekerja Panasonic Gobel K-Sarbumusi. Diharapkan dengan melibatkan banyak kalangan tersebut, tradisi mudik benar-benar sesuai harapan.
Dalam program mudik tersebut, Kemenaker bersama stakeholder memberangkatkan 78 bus untuk 4.100 pekerja dan tiga rangkaian kereta untuk 1.700 pekerja. Sebanyak 78 bus tersebut diberangkatkan dari Jakarta, Bekasi, dan Tangerang pada Selasa (18/4/2023) hingga Kamis (20/4/2023). Sementara itu, khusus kereta diberangkatkan dari Stasiun Pasar Senen Jakarta pada Kamis (20/4/2023). Ida mengatakan, pada program mudik bersama 2023 terdapat tujuh provinsi yang menjadi tujuan pemberangkatan, yaitu Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), Jambi, Lampung, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Sumatera Selatan (Sumsel).
Lebih lanjut ia mengungkapkan, jumlah pemudik pada 2023 diprediksi menjadi yang terbesar dalam kurun tiga tahun terakhir. Jumlahnya mencapai sekitar 123,8 juta pemudik. “Karena banyak yang mudik, maka memang akan lebih baik kalau mudiknya dilakukan secara terorganisasi, seperti yang dilaksanakan Kemenaker yang bekerja sama dengan stakeholder, dan di laksanakan oleh kementerian atau lembaga lainnya,” ucap Ida. (Ful)