Majalahaula.id – Sebagian masyarakat memberikan stigma negatif terhadap dunia politik. Banyak yang menganggap bahwa politik identik dengan perilaku yang kotor dan koruptif. Padahal, justru lewat politiklah perubahan bisa dilakukan. Dengan demikian, masyarakat dapat menjadikan politik sebagai wasilah untuk berkhidmat.
“Saya tidak menyalahkan anggapan tersebut. Penilaian negatif terhadap dunia politik muncul dari banyaknya perilaku menyeleweng yang dilakukan oleh para oknum pejabat publik,” kata Ketua DPRD Kendal, Muhammad Makmun, Kamis (19/01/2023).
Pandangan itu disampaikannya saat menjadi narasumber dalam sarasehan kepemudaan yang digelar Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Kaliwungu.
Makmun berharap apa yang dilakukan dapat menginspirasi para kader Ansor dan kaum muda untuk terjun ke dalam dunia politik. Menurutnya sistem ketatanegaraan yang dianut Indonesia menempatkan partai politik sebagai instrumen dalam demokrasi.
“Orang mau jadi presiden, mau jadi bupati, mau jadi DPR, semuanya lewat partai politik. Dengan sistem demokrasi yang diterapkan di Indonesia, negara ini diatur oleh para politisi. Karena itulah, Ansor harus bisa menempatkan para kadernya,” jelas dia.
Menurutnya politik menjadi ladang dakwah dan perjuangan bagi para kader Ansor dalam rangka amar maruf nahi munkar dan sekaligus memberikan manfaat kepada masyarakat. Dengan demikian, kesempatan tersebut hendaknya dapat dimaksimalkan dengan mengikuti proses politik pada tahun 2024 mendatang.
Pada kesempatan tersebut, dirinya juga menjamin bahwa tahun tahun depan Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor dan PC Fatayat NU Kendal bisa punya kantor sendiri, masing-masing dua lantai. Anggarannya diusulkan lewat pokok-pokok pikiran DPRD dan sudah digedok dalam APBD 2023. “Saya gedok anggaran itu sambil membaca bismillah,” tegasnya. Di dalamnya ada dana untuk guru madrasah, juga . 600 juta untuk gedung Ansor, 500 juta untuk membangun gedung Fatayat NU,” katanya. (Ful)