Majalahaula.id – Kreativitas pemuda Ikatan Pelajaran Putra-Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Bojonegoro memang patut diacungi jempol. Lolos dalam tahap visitasi PWNU Jatim Award 2022, IPNU Bojonegoro ikut serta dalam kegiatan fashion show.
Sebanyak 80 peserta fashion show busana berbahan baku plastik bekas tampil di acara Malam Peringatan 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Lapangan Desa Temu, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (14/1/23) malam.
Gelaran fashion show tersebut dilaksanakan oleh Ranting IPNU-IPPNU setempat. Puluhan peserta yang terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa tampak antusias memamerkan busana yang terbuat dari sampah plastik bekas.
“Pesertanya hanya dari kalangan warga NU Desa Temu, tetapi luar biasa antusias. Mulai anak-anak hingga orang dewasa tampil membawa desain pakaian yang terbuat dari plastik bekas,” ujar Syaiful, Ketua IPNU Temu.
Selain peserta, ratusan warga juga tampak memadati lapangan untuk menyaksikan lomba fashion show dengan gaun plastik tersebut. Panitia juga menggelar lomba lato-lato bagi anak-anak usia sekolah dasar.
“Acara yang luar biasa meriah ini kami persembahkan untuk 1 Abad Nahdlatul Ulama. Kami sebagai generasi muda siap melanjutkan semangat para pendiri dan pejuang Nahdlatul Ulama,” tutupnya.
Gaun dari Sampah
Plastik bekas umumnya tidak terpakai dan akan dibuang di tempat sampah. Namun tidak bagi Milla (34), warga Desa Temu, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro yang memanfaatkan plastik bekas menjadi pakaian bernilai estetik.
Dibantu saudaranya, Milla mengumpulkan sampah-sampah plastik yang sudah dibuang di tempat pembuangan akhir sekitar lingkungannya. Sampah plastik selanjutnya dibersihkan dan dipilah sesuai warna yang diinginkan.
“Kita bikin kreativitas aneka macam kerajinan. Tapi untuk hari ini kita sedang menyelesaikan pesanan khusus untuk even fashion show busana sampah plastik yang dilaksanakan anak-anak IPNU-IPPNU,” ujar Milla ditemui di rumahnya, Jumat (13/1/23) malam.
Ia mengungkapkan, merangkai sampah plastik menjadi benda bernilai itu terinspirasi dari media sosial. Selain itu, juga karena banyaknya sampah yang tercecer di sekitar rumahnya. Selain membuat baju berbahan plastik bekas, perempuan paruh baya itu biasanya membuat kerajinan bunga hias, lukisan, maupun tas kecil.
“Biasanya saat ada karnaval bulan Agustus ramai yang pesan baju. Untuk harganya bervariasi, seperti yang dipesan untuk fashion show ini Rp500 ribu,” jelasnya.
Selain plastik bekas, Milla dalam membuat baju pesanan khusus itu juga memanfaatkan kertas koran bekas sebagai bahan tambahan. Plastik yang sudah dipotong sesuai ukuran itu kemudian dirangkai menggunakan lem bakar serta dijahit.