Search

Pelantikan IPNU-IPPNU Sidoarjo: Kor dari IPNU dan IPPNU adalah Terpelajar

AULA, Sidoarjo – Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdaltul Ulama (IPPNU) Kabupaten Sidoarjo ,resmi dilantik oleh Pimpinan Wilayah IPNU dan IPPNU Jawa Timur. Acara pelantikan tersebut berlangsung di Gedung Lokaphala Kecamatan Krian Sidoarjo. Sekligus  dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur HJ. Anik. Maslachah, Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo H.Ustman, Bupati Sukoharjo,  Forkopimda Kabupten Sidoarjo, dan PCNU Sidoarjo KH. Maskun beserta jajaran Pengurus Harian PCNU Sidoarjo dan Badan Otonom dilingkuagan PCNU Sidoarjo, Sabtu (20/03).

Hj. Anik Maslachah selaku Pembina IPPNU Sidoarjo dalam sambutannya menyampaikan, bangga dan terharu karena IPNU dan IPPNU Sidoarjo sudah lebih maju dengan membuat acara yang dianggapnya bisa sekelah Pimpinan Pusat.

“Saya Terus terang setelah video tron tayangan berbagai kegiatan, Ketika berbagai form yang sudah disaksikan ketika pra acara saya selaku mantan ketua IPPNU Kabupaten Sidoarjo dua periode, saya ingin menangis kenapa? karena perubahan IPNU dan IPPNU di Kabupaten Sidoarjo dari 500 sekian cabang formula acara hari ini pantas dilakukan oleh IPNU IPPNU Pusat, saya hadir di forum IPNU IPPNU  cabang se Jawa Timur yang pernah mengudang, baru kali ini saya menjumpai excellent nilainya bagi saya, dalam kata kunci market packaging adalah salah satu factor yang menjadikan pasar itu laku, maka kalau packaging nya IPNU dan IPPNU baik iner maupun outnernya seperti yang tersajikan hari ini, saya yakin bahwa NU tidak akan kekurangan kader, bahwa NU tidak akan mati suri, bahwa NU akan maju lebih dahsyat lagi, karenanya selaku Pembina saya perlu berterima kasih.” Tutur Ketua Perempuan Bangsa ini

Baca Juga:  PCNU Situbondo Optimis Raih Juara

Selain itu, Mba Anik sapaan akrabnya, juga memberikan teguran kepada para kader IPNU dan IPPNU Sidoarjo karena masih kurangnya disiplin dalam hal waktu acara, dia juga menyayangkan kedajian itu.

“Tetapi adik – adik sekalian kenapa saya memakai salam dua kali, itu sebagi bentuk gregeten saya sebagai Pembina, Ketika acara dimulai masih banyak yang sibuk selvie dibelakang, ketika forum belum selesai ternyata banyak yang suka diluar, ini yang perlu menjadi kritik konsumtif untuk kami sebagai Pembina, janganlah kemudian ternyata hanya pakacing yang diberikan dengan nilai plus bungkusan luar yang bagus terlihat mata, tetapi internalnya, tetapi SDM nya, tetapi kinerjanya tidak sepadan dengan yang dlihat oleh mata itu, yang kami harapkan, karena saya ini politisi, saya sering hadir di forum forum akar rumput, ketertiban adik-adik IPNU dan IPPNU Sidoarjo jauh kurang baik daripada Nahdlatul ulama, ketika kami melakukan reses di NU dan banom sampai pada Ansor, Fatayat, paling cepat toleransi waktunya setengah jam akan tetapi IPNU dan IPPNU lebih memilih acara mau buyar baru datang itu IPNU dan IPPNU, saya senang hari ini saya diberikan panggung karena uneg -uneg ini sudah sering saya sampaikan tetapi fakta IPNU dan IPPNU ketertibannya masih belum terjaga, salahnya saja kenapa saya dijadikan Pembina yang namanya Pembina marah itu adalah wajib hukumnya betul? Kalau tidak begitu kader ipnu ippnu akan mengecewakan terhadap Nahdlatu Ulama.” tutur kader IPPNU ini.

Baca Juga:  88 Pelaku Love Scamming di Batam Ditangkap Polisi

Meskipun begitu mbak anik berharap nantinya IPNU dan IPPNU Sidoarjo akan menelurkan progam-progam yang dapat focus dan nantinya akan bersinergi dengan berbagai pihak dan dapat menjadi solusi masyarakat.

“Cukup bagaimana karakter building islam aswaja ini menjadi doktrin terhadap seluruh masa kader IPNU dan IPPNU  se Sidoarjo, contoh yang harus dilakukan,  kalau tadi saya melihat sudah ada modul komisariat, ini menjadi sesuatu yang luar biasa, bagaimana kita melakukan internalisasi sikap-sikap NU terhadap pelajar dunia formal, maka hari ini yang disambat oleh masyarakat Ketika Pendidikan masih dikatakan mahal, masih ada anak yang tidak bisa les private karena tuntutan penguatan SDM, IPNU dan IPPNU hadir dengan progam membentuk rumah belajar di kampung-kampung di desa-desa terutama di plosok-plosok desa, itu sudah luar biasa dari pada anda menbuat progam yang sesungguhnya itu domain Fatayat dan Ansor, ini spesialisasi kalau anda mau menjadi organisasi yang maju dan modern, sehingga tidak bisa kite menjenderalisasi semua progam dilakukan tetapi koor dari IPNU dan IPPNU terpelajar malah dilupakan, ini penting adik-adik sekalian Ketika moralitas karakter tadi mejadi doktrin kepada kader muda nya NU maka yang saya katakana narkoba,persoalan-persoalan kriminal, kejahatan social secara otomatis teratasi dengan cepat apalagi memang efek dari globalisasi adalah arus yang begtu cepat,baik arus yang bersifat positif ataupun negative yang menjadikan dekadensi moral,”tTutup Sekertaris DPW PKB JATIM ini. FN

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA