Search

Isu Sampah, Penebangan Pohon dan Penambangan Harus Jadi Perhatian

banjir

Majalahaula.id – Setidaknya ada tiga isu besar dalam ekologi, yaitu sampah, penebangan pohon, dan penambangan. Pernyataan ini disampaikan Wakil Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Hodri Arief. Penegasan disampaikan pada Halaqah Ekopesantren oleh Pengurus Cabang (PC) RMINU Sumenepdi Pondok Pesantren Al-In’am Gapura, Sumenep, Jawa Timur, Kamis (27/10/2022).

Menurutnya, hampir dari seluruh pesantren memiliki problem pengelolaan sampah. Rusaknya lingkungan karena lemahnya kepedulian seseorang dalam membuang sampah. Terutama sampah plastik, perlu dicarikan solusi untuk menanganinya.

“Dalam sudut pandang yang sempit, sampah plastik menjadi masalah. Namum dalam sudut pandang yang luas, bisa mencukupi kebutuhan finansial pesantren dengan menjual hasil daur ulang sampah,” ujarnya.

Baca Juga:  Peringkat Webometrics Unusa Naik

Diceritakan, saat berkunjung ke pesantren yang dikenal bersih, yakni Daaruttaqwa Bogor, toiletnya bersih dan tak berbau pesing. Keunikan lainnya, tak ada satu pun daun pohon terjatuh. Sebagaimana dalam patologi, jika mau menilai rumah bersih, lihat toiletnya.

“Saat ditanya perihal itu, kiainya menjawab, setiap melihat sampah, ia ditaruh dalam saku baju. Tujuannya, agar orang yang melihat merasa risih untuk membuang. Menurut kami, ini kritik bagi orang-orang pesantren yang membuang sampah seenaknya. Cara seperti itu memberi keteladanan pada santri, wali santri dan tamu pesantren,” sergahnya.

Kiai Hodri menyayangkan saat ada kabel yang menyangkut ke pohon, pohonnya yang ditebang. Jika menggunakan logika, butuh ratusan tahun menumbuhkan pohon, sedangkan memindahkan kabel membutuhkan satu hari. Cara berpikir seperti ini tidak berpihak pada lingkungan.

Baca Juga:  Resmikan Transformasi Gedung Sarinah, Jokowi Apresiasi Kerja keras Kementerian BUMN

Alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk itu menyangkan pula pengerukan tambang, sehingga membuat alam tidak berfungsi sesuai peruntukannya. Penambangan bisa mengakibatkan pencemaran air, udara, dan sebagainya. Lebih lanjut, jika tiga aspek tidak berjalan, maka akan menjadi mimpi indah tapi tak pernah terwujud.

“Burung melihat kita seperti ancaman. Betapa buas kita ini. Namun di negara lain, burung mudah hinggap untuk menumpang makan remah roti di meja. Masyarakat di sana membiarkannya seakan-akan mereka berdua nyaman atau hidup bersama,” kenangnya. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA