Majalahaula.id – Saat ini banyak kabar berseliweran terkait peristiwa yang menewaskan ratusan korban jiwa di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. Dan agar informasi yang didapat sesuai fakta yang ada, diharapkan semua pihak mempercayakan penggalian data kepada tim yang sudah ada.
Harapan tersebut disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahadlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf. Bahwa Gus Yahya mengajak semua pihak untuk mempercayakan pengusutan musibah yang terjadi di Stadion Kanjuruhan kepada tim pencari fakta yang dibentuk pemerintah.
“Kita mesti percaya kepada mereka agar kita semua terhindar dari informasi-informasi hoaks yang dibuat untuk memperkeruh suasana,” kata Gus Yahya dalam sambutannya di hadapan perwakilan keluarga korban, di GSG NU, Malang, Selasa (04/09/2022).
Dalam kunjungannya ke Kota dan Kabupaten Malang, Gus Yahya secara langsung memberikan santunan kepada para keluarga korban tragedi Kanjuruhan, baik yang meninggal dunia maupun yang dirawat di rumah sakit.
Gus Yahya juga mengingatkan kepada petugas Posko Terpadu PBNU untuk proaktif menjemput warga yang membutuhkan bantuan informasi maupun trauma healing. “Jangan menunggu masyarakat yang meminta bantuan, tapi harus proaktif, jemput bola,” ujarnya mengingatkan.
Menurutnya, kepedulian NU ini merupakan tanggung jawab NU kepada masyarakat yang terkena musibah. “Kalau tidak dilaksanakan kita berdosa,” kata Gus Yahya.
Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Malang, Gus Hamim mengucapkan terima kasih kepada jajaran PBNU yang menyempatkan ke Malang. “Kehadiran panjenengan semua menjadi motivasi bagi kami untuk lebih peduli terhadap kemanusiaan,” ujar Gus Hamim.
Selain tim pencari fakta tersebut, media-media nasional juga secara sukarela membentuk tim gabungan untuk melakukan investigasi independen. Namun demikian, keberadaan mereka diharapkan tidak semakin memperkeruh keadaan, melainkan sarana untuk saling melengkapi data dan temuan yang ada.
Secara terpisah, keberadaan klinik ciris center bentukan NU menjadi harapan baru bagi keluarga korban. Karena layanan yang diberikan tidak semata bantuan medis, juga konsultasi dan taruma healing. Demikian pula Universitas Islam Malang atau Unisma juga telah memberikan bantuan beasiswa kepada keluarga korban yang tertimpa musibah. (Ful)