Search

Pemilu Usai, PBNU Cabut Surat Penonaktifan Sejumlah Pengurus

Majalahaula.id – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya resmi mencabut penonaktifan fungsionaris pengurus PBNU dan badan otonom (Banom) yang terlibat dalam pencalonan legislatif (caleg) dan tim sukses calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres) Pemilu 2024. SK penonaktifan terbaru sebelumnya tertuang Surat Keputusan Nomor 285/PB.01/A.II.01.08/99/01/2024 tentang Penonaktifan Fungsionaris Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

 

“Kami memutuskan untuk mencabut penonaktifan dari teman-teman yang kemarin non-aktif. Jadi dimulai hari ini, seluruh personel PBNU maupun pengurus-pengurus badan otonom telah aktif kembali menjalankan tugas sebagaimana biasa,” kata Gus Yahya dalam konferensi pers di Plaza Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Jumat (16/02/2024).

Baca Juga:  Gandeng BI, PBNU Kembangkan Ekonomi Syariah di Pesantren

 

Gus Yahya menyatakan bahwa keputusan ini diambil setelah melihat tidak akan ada masalah yang berarti pasca-pemungutan suara Pemilu 2024. Dirinya mengatakan, terdapat 64 orang fungsionaris PBNU yang terlibat dalam berbagai peran dalam kontestasi pemilu, baik sebagai tim sukses, juru kampanye, maupun calon legislatif. Namun, seluruhnya non-aktif selama proses pemilu berlangsung.  “Itu ada sekitar 20 orang yang terlibat dalam Tim Sukses Ganjar-Mahfud, ada sekitar 5 orang terlibat dalam tim sukses dan juru kampanye Prabowo-Gibran, ada 1 orang terlibat dalam Tim Sukses Anies-Muhaimin,” papar Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.

 

Dengan berakhirnya pemungutan suara, Gus Yahya menganggap bahwa Indonesia telah meraih kemenangan dalam proses ini. “Dalam sudut pandang kami merupakan kemenangan Indonesia sampai titik ini, kami menyimpulkan bahwa dalam proses ini Indonesia sudah menang, karena proses berjalan dengan baik, damai, lancar dan bisa kita selesaikan tinggal menunggu hasilnya,” paparnya.

Baca Juga:  Ansor Jambi Gelar Bimbingan Belajar Masuk Kampus

 

Gus Yahya juga mengatakan bahwa apapun hasil akhir dari proses demokrasi pasca-pemilu 2024, yang terpenting adalah bersyukur atas proses pemilu yang lancar dan damai. Dengan demikian, hal ini tentu saja harus disyukuri seluruh warga bangsa, termasuk warga NU.  “Soal hasilnya, yang penting kita bersyukur ini sudah berjalan dengan baik, kalau selama ini semuanya lancar damai,” pungkasnya. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA