Search

KH Anwar Zahid Jelaskan Kiprah RA Kartini

Kiai Anwar Zahid

Majalahaula.id – Dai kondang ini menyatakan bahwa perjuangan Raden Ajeng (RA) Kartini itu sejalan dengan jalan dakwah yang ditempuh oleh Rasulullah SAW. Pernyataan disampaikan saat mengisi Haul ke-118 RA Kartini yang diselenggarakan di Alun-alun Rembang, Jawa Tengah, Sabtu (17/09/2022).

“Sesungguhnya RA Kartini dikenal sebagai pejuang emansipasi wanita itu sangat selaras dengan ajaran-ajaran Islam. Bahwa Rasulullah Muhammad SAW juga mengentaskan wanita,” katanya.

Dikatakannya, di zaman jahiliyah, wanita tidak ada harganya dan tidak ada nilainya. Perempuan bisa diwariskan, dijadikan hadiah, atau bahkan biasa dijadikan sebagai taruhan perjudian.

“Saya baca dalam kitab Adabul Islam fi Nidhamil Usrah karya Abuya Sayyid Muhammad al-Maliki, di sana ada keterangan bahwa wanita zaman jahiliyah itu harganya lebih murah daripada segenggam pasir dan biasa dijual di pasar-pasar,” ungkap dai asal Bojonegoro ini.

Baca Juga:  Ratna Susianawati Prihatin Kasus Kawin Tangkap

“Itu dulu, Islam datang untuk mengangkat derajat wanita setinggi-tingginya. Sampai Nabi bersabda surga itu ada di bawah telapak kaki ibu,” lanjutnya.

Kiai Anwar Zahid melanjutkan penjelasannya bahwa baik-buruknya suatu negara atau daerah itu yang menentukan bukan lelaki di daerah tersebut, tapi ditentukan oleh wanita yang ada di sana.

“Kalau wanitanya baik, maka daerahnya baik, negaranya baik. Kalau wanitanya buruk, maka daerahnya dan negaranya buruk. Bahkan, negara dan daerahnya bisa hancur kalau wanitanya buruk,” ucapnya.

Selama ini, banyak orang yang belum tahu bahwa sosok tokoh emansipasi wanita kelahiran Jepara, Jawa Tengah, ini juga seorang santri. Hal ini diungkapkan oleh Bupati Rembang, H Abdul Hafidz dalam sambutannya.

Baca Juga:  H Yaqut Cholil Qoumas Ingatkan Garis Perjuangan NU

“RA Kartini mengaji Tafsir kepada Kiai Sholeh Darat Semarang dan meminta kepada beliau agar ada Al-Qur’an terjemahan. Dan haul ke-118 ini mudah-mudahan kebaikan-kebaikan beliau, mulai dari pendidikan dan keterampilan-keterampilan lain itu diterima oleh Allah. Sehingga Ibu Kartini dimasukkan di surga-Nya Allah,” harapnya.

Menurut Kiai Anwar Zahid, yang perlu diluruskan adalah karena adanya imej di tengah masyarakat mengenai RA Kartini, terlebih ketika peringatan Hari Kartini itu identik dengan kebaya dan rambut yang disanggul. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA