Search

Gubernur New York Umumkan Darurat Bencana karena Polio

Gubernur New York Kathy Hochul. reuters

Gubernur New York, Kathy Hochul, pada Jumat (9/9/2022) mengumumkan keadaan darurat kesehatan terkait polio. Negara bagian itu menemukan virus polio telah menyebar di masyarakat.

Pengumuman itu dilakukan agar tingkat vaksinasi di New York meningkat. Polio sebagian besar diberantas dari Amerika Serikat (AS) dengan vaksinasi yang dimulai pada 1955. Pada 1979, negara itu dinyatakan telah bebas dari polio.

Virus polio dapat menginfeksi jika virus masuk ke dalam mulut, biasanya melalui tangan yang terkontaminasi dengan tinja orang yang terinfeksi. Virus sering menyebar tanpa terdeteksi, karena sebagain besar tanpa gejala atau hanya gejalan ringan. Tapi dalam kasus parah, polio dapat menyebabkan kelumpuhan.

Melansir BBC, pejabat kesehatan telah menemukan adanya virus polio di air limbah di New York City dan di empat wilayah lainnya di negara bagian New York. Air limbah mulai dipantau setelah seorang pria di Rockland dikonfirmasi terkena polio pada Juli dan mengalami kelumpuhan. Kasus polio itu merupakan yang pertama terdeteksi sejak 2013.

Baca Juga:  Peduli Kesehatan, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Dukung Posyandu Lansia di Kedungmundu

Kasus itu dikaitkan secara genetik dengan polio paralitik yang ditemukan dalam sampel air limbah yang dikumpulkan dari Nassau pada Agustus. Sebelumnya, sampel air limbah yang memilki polio juga ditemukan di Orange, Sullivan, dan lima daerah lainnya di New York City.

Keadaan darurat yang dikeluarkan pada Jumat oleh Hochul merupakan yang ketiga di negara bagian itu sepanjang 2022. Sebelumnya, tindakan serupa telah dilakukan untuk menanggapi virus corona dan cacar monyet.

Melansir CNBC, pengumuman darurat akan memperluas jaringan administrator vaksin untuk memasukkan apoteker, bidan, dan pekerja medis dalam upaya untuk meningkatkan tingkat vaksinasi di negara bagian itu.

Komisaris Kesehatan, Mary Bassett, meminta agar mereka yang belum memperoleh vaksin untuk segera mendapatkan suntikan. Mereka yang tidak yakin dengan status vaksinasi dapat menghubungi penyedia layanan kesehatan.

Baca Juga:  Ingin Kamar Mandimu Wangi Setiap Hari? Lakukan ini

“Pada polio, kami tidak bisa melempar dadu. Saya mendesak warga New York untuk tidak menerima risiko sama sekali. Imunisasi polio aman dan efektif melindungi hampir semua orang dari penyakit yang menerima dosis yang direkomendasikan,” katanya.

Tingkat vaksinasi polio sangat rendah di beberapa wilayah di New York. Tingkat vaksinasi di wilayah yang terdeteksi adanya polio, di Rockland sebesar 60 persen, di Orange 58 persen, di Sullivan 62 persen, dan di Nassau 79 persen.

Secara rata-rata, di New York tingkat vaksinasi polio adalah sekitar 79 persen. Pihak berwenang sedang berupaya meningkatkan hingga 90 persen.

Layanan kesehatan telah menyarankan agar anak-anak harus menerima empat dosis vaksin polio. Dosis pertama diberikan antara usia 6 minggu hingga 2 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4 bulan, dosis ketiga pada usia 6 bulan hingga 18 bulan, dan terakhir pada usia 4 hingga 6 tahun.

Baca Juga:  LKNU Sumenep Sigap Beri Layanan Kesehatan

Orang-orang yang telah dewasa, tapi hanya menerima satu atau dua dosis, diminta untuk mendapatkan satu atau dua dosis lagi. Pejabat kesehatan mengatakan tidak masalah berapa lama jangka waktu dari dosis pertama diberikan.

Mereka yang telah menyelesaikan semua dosis vaksin disarankan menerima satu suntikan penguat setidaknya sekali seumur hidup.

Petugas kesehatan harus mendapatkan suntikan penguat jika mereka bekerja di daerah di mana virus polio terdeteksi dan sedang menangani spesimen atau merawat pasien yang mungkin menderita polio. Mereka yang mungkin terkena air limbah karena pekerjaan juga diminta untuk mendapat suntikan.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA