Search

Hadiri Pemakaman Kiai Nashir Fattah, Ini yang Disampaikan Ketum PBNU

Ribuan santri Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas mengantarkan jenazah Kiai Nashir menuju kompleks makam Bani Fattah

Kiai kharismatik Jombang KH Abdul Nashir Abdul Fattah meninggal dunia, Minggu (28/8). Ribuan santri dan warga mengiringi pemakaman Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang ini.

Kiai Nashir meninggal dunia pukul 6.20 di RSUD Dr Sutomo Surabaya. Jenazahnya dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga Bani Fattah Tambakberas, Jombang.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) didampingi Ketua PBNU H Amin Said Husni mengikuti proses pemakaman KH Abdul Nashir Fattah pengasuh Ribath Induk Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang.

Gus Yahya menyatakan kehilangan atas wafatnya KH Abdul Nashir Fattah. Ia juga meminta maaf karena tidak banyak PBNU yang ikut dalam upacara pemakaman jenazah Kiai Nashir untuk memberikan penghormatan terakhirnya.

Baca Juga:  Sambut 1 Abad, NU Matangkan Gelaran Religion Twenty

“Saya menyampaikan salam dari seluruh jajaran PBNU, yang tidak semuanya bisa hadir karena keterbatasan-keterbatasan. Salam dari kita semua untuk keluarga dan dzurriyah, dan keluarga besar Pesantren Bahrul Ulum, juga seluruh warga NU Jombang,” kata Gus Yahya.

Gus Yahya menyampaikan, banyak kiprah Kiai Nashir yang telah dilakukan untuk umat, terutama kepada NU. Karenanya, ia meminta kepada semua yang hadir di kesempatan itu agar tidak berkecil hati. Kiai Nashir tentu sudah menemukan jalan dan tempat terbaik di sisi Allah swt.

“Kita bersungkawa karena tidak mungkin tidak bersungkawa. Bersungkawa bukan berarti waktunya berkecil hati. Kita tidak berkecil hati, karena kita memiliki husnudzan yang kuat tentang ke mana Kiai Nashir menuju sesudah ini,” ungkap Putra KH M Cholil Bisri Rembang itu.

Baca Juga:  Emil Dardak Ungkap Pentingnya Reformasi Digital

Gus Yahya mengatakan, Kiai Nashir memang sudah meninggalkan dunia dan seisinya memenuhi panggilan Allah swt. Namun, perjuangan Kiai Nashir di dunia tidak akan pernah berkurang dan habis. Gus Yahya menyebut ada keberkahan yang akan terus mengalir di balik perjuangan itu untuk masyarakat luas. Keberkahan itu tidak lain adalah nilai manfaat yang bisa dirasakan, baik saat Kiai Nashir masih, maupun setelah wafat.

“Kita tak berkecil hati, karena berkah dari atsar yang ditinggalkan oleh Kiai Nashir kita yakin akan terus memberi manfaat untuk kita semua. Kita kehilangan, tapi kita yakin ada barakah besar yang ditinggalkan Kiai Nashir untuk kita semua,” jelasnya.

Gus Yahya juga mengajak segenap keluarganya, tidak terkecuali warga NU, agar berbaik sangka bahwa semua perjuangan Kiai Nashir sarat dengan nilai kemanfaatan untuk umat. Dan Allah swt menerima atas segala ikhtiar Kiai Nashir di dalam perjuangannya.

Baca Juga:  PBNU soal HRS Bebas Bersyarat: Jangan Dikaitkan dengan Kriminalisasi Ulama

“Kita berhusnudzan kepada Allah swt bahwa semua yang telah dilakukan oleh Kiai Nashir seumur hidup beliau tidak akan sia-sia, tidak sia-sia bagi diri Kiai Nashir sendiri, tidak sia-sia bagi keluarga, putra-putrinya, bagi santri-santrinya, bagi kita semua dan bagi NU,” tuturnya.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA