Langkah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah menggelar istighotsah saat memasuki 100 tahun kedua untuk melanjutkan khidmah dan kiprah para pendiri NU di tengah-tengah kehidupan bangsa sangat tepat.
Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Said Asrori mengatakan, memasuki era 100 tahun kedua di hadapkan dengan problem besar bangsa Indonesia yang juga dihadapi bangsa-bangsa di dunia dalam upaya mempertahankan eksistensi dan kedaulatannya masing-masing.
“Problem bangsa Indonesia adalah problem NU, karena itu tepat sekali kalau warga NU Jateng dalam memulai khidmahnya pada era 100 tahun kedua dengan meminta pertolongan kepada Allah SWT melalui istighotsah,” katanya.
Katib Aam PBNU mengatakan hal itu saat menyampaikan mauidhah hasanah dan orasi peringatan 1 Abad NU sebelum istighotsah yang diselenggarakan PWNU Jateng di Masjid Agung Demak, Sabtu 1 Muharram 1444 Hijriah (30/7/2022).
Disampaikan, problem berat bangsa-bangsa di dunia saat ini hingga beberapa tahun ke depan kini sudah mulai mengemuka, paling menonjol adalah sengketa negara Rusia dan Ukraina yang dampaknya berpotensi memunculkan berbagai krisis.
“Bahkan, indikasi dampak krisis sudah dirasakan oleh beberapa negara mulai dari krisis energi dan pangan yang dampaknya mulai terasa di Indonesia terutama terkait dengan komoditas bahan bakar minyak (BBM),” terangnya.
Dia menambahkan, tidak ada jaminan krisis akan berhenti atau setidaknya tidak semakin meluas yang akan mengancam keselamatan masyarakat, karena itulah PBNU saat ini bersiap untuk menyiapkan berbagai langkah antisipasi melalui gerakan kemandirian.
Sebelum lanjutnya, memohon pertolongan kepada Allah SWT agar memberi kekuatan kepada nahdliyin sehingga warga NU dapat menghadapi semangat para pendiri yang seabad lalu berhasil mengawal perjalanan bangsa Indonesia.
“Kini mari kita pelihara dan lanjutkan perjuangan itu,” pungkasnya.
