Fatayat NU akan menggelar Kongres ke-16 di Jakabaring Sport City Palembang pada 14-17 Juli 2022 mendatang. Organisasi sayap perempuan muda NU itu akan melakukan pergantian kepemimpinan Pimpinan Pusat (PP) Fatayat NU yang sempat tertunda selama 2 (dua) tahun akibat pandemi Covid-19.
“Proses regenerasi kepemimpinan di tingkat pusat dilakukan melalui Kongres yang diamanatkan oleh Peraturan Dasar (PD)/Peraturan Rumah Tangga (PRT) Fatayat NU. Kongres seharusnya berlangsung lima tahun harus mundur karena situasi pandemi Covid-19,” kata Ketua Pelaksana Kongres, Efri Wahdiyah Nasution, Selasa (12/07/2022).
Meskipun situasi pandemi membuat pelaksanaan Kongres tertunda, namun Fatayat NU berperan strategis dalam membantu masyarakat menghadapi pandemi.
“Fatayat NU tidak hanya melakukan edukasi kepada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan tetapi juga melakukan berbagai aksi sosial,” kata Ketua Umum PP Fatayat NU, Anggia Ermarini.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ini menjelaskan, perempuan memiliki peran mendasar dan sentral dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Karenanya, posisi perempuan demikian penting dalam mendukung perjalanan bangsa, baik dalam memastikan kepentingan keluarga dan komunitas secara lebih luas.
“Perempuan punya konsern pada urusan rumah tangga dan ketahanan pangan petani,” terangnya.
Menurut dia, Fatayat NU sangat tegas mendorong pemenuhan kebutuhan pangan, peningkatan nilai tambah dan daya saing dengan memperhatikan daya dukung ekosistem serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim secara berkelanjutan,” tegasnya.
Rencananya Kongres Fatayat NU dibuka oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin dan dihadiri Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Fatayat NU memiliki sekitar 10 juta anggota yang tersebar di 34 pimpinan wilayah pada tingkat provinsi, 480 pimpinan cabang pada tingkat kabupaten/kota, pimpinan anak cabang pada tingkat kecamatan dan pimpinan ranting pada tingkat desa/kelurahan di seluruh Indonesia.
(Ful)