Search

Satgas Imbau Tak Ada Mobilitas Hewan Kurban

Hari raya Idul Adha sebentar lagi. Dan yang melekat dari hal tersebut antara lain adalah penyembelihan hewan kurban berupa sapi dan kambing. Namun, mobilitas hewan untuk sejumlah kawasan hendaknya tidak terjadi karena mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan PMK Letjen TNI Suharyanto meminta tidak ada mobilitas hewan ternak dari satu daerah ke daerah lain. Perintah tersebut sudah ditetapkan pemerintah pusat menyusul wabah PMK yang terdeteksi di 19 provinsi.

“Lalu lintas ternak di Idul Adha apabila kebutuhan hewan kurban tidak bisa terpenuhi tidak perlu memobilisasi hewan ternak antar-daerah, ini tidak mudah memberikan penjelasan kepada masyarakat tapi ini sudah keputusan pemimpin negara,” kata Suharyanto dalam rapat koordinasi penanganan wabah PMK melalui kanal YouTube Pusdalops BNPB, Jumat (24/06/2022).

Baca Juga:  Emil Dardak Minta Pertenak Kooperatif Terkait Penanganan PMK

“Mohon masing-masing wilayah masing-masing daerah ini mengikuti kebijakan ini,” kata dia.

Suharyanto mengatakan, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan untuk menerapkan lockdown di tingkat kecamatan sebagai upaya penanganan wabah penyakit PMK. Ia mengatakan, provinsi dengan kecamatan yang memiliki kasus PMK lebih dari 50 persen harus menerapkan lockdown. Suharyanto meminta TNI dan Polri untuk memastikan tidak ada pergerakan hewan ternak dari satu titik ke titik lain di daerah berstatus merah. Ia juga meminta pemerintah daerah untuk memberikan edukasi terkait wabah PMK kepada masyarakat menjelang Hari Raya Idul Adha.

“Mohon diperkuat lagi oleh para pimpinan daerah di wilayah masing-masing, sehingga masyarakat tetap tenang, masyarakat tetap waspada dan menyadari sepenuhnya terkait dengan penanganan penyakit mulut dan kuku ini,” tutur dia.

Baca Juga:  Jatim Zona Merah PMK, Kerbau pun Tertular

Suharyanto juga menyampaikan, pihaknya memantau perkembangan harga daging di daerah agar penanganan wabah PMK tak membuat masyarakat panik.

“Tidak menimbulkan kelangkaan dari harga kebutuhan pokok masyarakat terutama harga daging,” ucap dia.

Hingga kini, persoalan PMK menghantui masyarakat dan menimbulkan keresahan. Para peternak juga merasa merugi lantaran banyak sapi yang mati akibat penyakit tersebut.

(Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA