Kemendikbudristek mendukung upaya agar kebaya didaftarkan menjadi warisan budaya takbenda asal Indonesia ke UNESCO. Seperti diketahui ratusan perempuan berkebaya warna-warni berasal dari wilayah Jabodetabek mengikuti olah raga ‘Gerak Jalan Sehat’ pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD), Minggu kemaren.
Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Suharti mengatakan kegiatan jalan santai berkebaya ini tak hanya sekadar jalan santai biasa. Namun, menyatakan dukungan mereka agar kebaya didaftarkan sebagai warisan budaya takbenda asal Indonesia ke UNESCO.
Adapun cara Jalan Santai Berkebaya yang diselenggarakan komunitas Pertiwi Indonesia dan Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI).
“Kami dari Kemendikbudristek mendukung acara ini dan mudah-mudahan kegiatan ini bisa menambah kecintaan perempuan untuk berkebaya dalam menunjang aktivitasnya sehari-hari,” ujar Suharti.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi yang mengenakan kebaya berwarna hijau muda turut hadir pada kesempatan ini.
“Saya hadir pagi ini karena saya cinta Indonesia dan saya cinta kebaya Indonesia. Oleh karena itu, mari kita pelihara budaya yang menjadi identitas kita. Kita harus bangga memakai kebaya Indonesia,” ucapnya.
Selaku penyelenggara, Ketua Pertiwi Indonesia, Shinta Omar Anwar menyampaikan komitmennya untuk mendukung pelestarian budaya khususnya kebaya sebagai warisan leluhur bangsa.
Shinta menyatakan bahwa seluruh cabang Pertiwi Indonesia di berbagai wilayah mendukung kebaya didaftarkan sebagai warisan budaya takbenda ke UNESCO atau Kebaya Goes to UNESCO.
“Mari kita mencintai dan bangga mengenakan kebaya sehari-hari mulai sekarang dari Sabang sampai Merauke,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Rahmi Hidayati menambahkan bahwa proses pendaftaran usulan agar kebaya menjadi warisan budaya takbenda asal Indonesia ke UNESCO ini butuh dukungan semua pihak.
“Saya senang kaum muda sekarang senang berkebaya,” ujarnya.
Sebelumnya, Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) dan Pertiwi Indonesia menggelar acara jalan santai berkebaya di sepanjang Jalan Sudirman, Jakarta, Minggu (19/6/2022). Acara ini diadakan sebagai bentuk dukungan untuk mendaftarkan kebaya ke UNESCO atau United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization sebagai warisan budaya tak benda asal Indonesia.
Jalan santai bertajuk CFD Berkebaya tersebut dimulai di halaman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, dan berakhir di Bundaran Hotel Indonesia. Sebanyak 2.500 peserta mendaftar secara daring, baik secara pribadi maupun dari berbagai organisasi perempuan.