Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Jepara mulai menerapkan penggunaan teknologi dalam bidang akademik, layanan umum, maupun keuangan. Madrasah yang berlokasi di Desa Bawu, Kecamatan Batealit, Jepara ini meluncurkan program Madrasah Digital ditandai dengan pemindaian sidik jari secara bersama-sama oleh Pj Bupati Jepara, Kakanwil Kemenag Jateng, dan Anggota Komisi VIII DPR RI, di Sport Center Madrasah pada Kamis, 9 Juni 2022.
Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta (sidik jari pelayanan umum), Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Jateng Mustain Ahmad (sidik jari pelayanan akademik), Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid (sidik jari transparansi anggaran). Ikut menyaksikan di atas panggung, Kepala Kantor Kemenag Jepara Muh Habib, Kepala MAN 1 Jepara Ahmad Rifan, dan Ketua Komite Madrasah Roisul Falah.
Kegiatan itu juga dihadiri Kepala Diskominfo Arif Darmawan, Kepala Bakesbangpol Lukito Sudi Asmora, Kepala Dinsospermades Edy Marwoto, Sekretaris Disdikpora Ali Hidayat, unsur Forkopimcam Batealit, beserta Petinggi (Kepala Desa), Koordinator Satkordikcam Batealit. Pejabat Kantor Kemenag Kabupaten Jepara, Kasubag TU, Kasi, Pengawas, Kepala KUA, Kepala Madrasah Negeri (MIN,MTsN, dan MAN) di Kabupaten Jepara. Mitra di dunia pendidikan juga diundang. Para Kepala MA, MTs, dan SMP. Demikian juga, orang tua/wali murid program kelas unggulan) boarding, Pendidik, dan tenaga kependidikan, serta peserta perwakilan peserta didik MAN 1 Jepara.
PJ Bupati Jepara, Edy Supriyanta mengapresiasi seluruh jajaran MAN 1 Jepara dalam memberikan pelayanan lebih baik. Yaitu, senantiasa beradaptasi dengan merespons perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Harapannya agar sekolah tersebut menjadi percontohan bagi yang lain.
“Selamat, mudah-mudahan MAN 1 Jepara ini menjadi contoh serta maju sejahtera,” ujarnya.
Ia juga menyatakan, peningkatan standar mutu dan kualitas madrasah jadi kunci utama dalam mencetak dan mempersiapkan generasi emas Indonesia. Ini sebabnya, transformasi digital menjadi sebuah kebutuhan dan keharusan.
“Perkembangan TIK yang demikian pesat harus cepat kita respons,” tuturnya.
Diungkapkan Edy bahwa pendidikan dan pembelajaran melalui madrasah ataupun pesantren, membutuhkan afirmasi dan dukungan kebijakan agar mampu bersaing secara global. Karenanya, peningkatan SDM pengajar, literasi digital, sarana dan prasarana serta infrastruktur TIK harus masif dilakukan.
“Pemerintah Kabupaten Jepara siap berkolaborasi, bersinergi, memberikan dukungan, serta mendorong digitalisasi lembaga-lembaga madrasah yang ada di Jepara,” kata Pj Bupati.
Kepala MAN 1 Jepara Ahmad Rifan mengatakan, jika digitalisasi madrasah ini sengaja disiapkan untuk tahun ajaran 2022/2023. Program tersebut terdiri dari tiga komponen, yakni bidang layanan umum dan kehumasan, bidang akademik, serta bidang transparansi keuangan.
Dalam bidang akademik di antaranya terdapat kelas digital, perpustakaan-el, hingga ujian sekolah berbasis komputer. “Ini tercipta dari hikmah dua tahun kita dilanda pandemi Covid-19,” ujarnya.
Berikutnya dalam bidang layanan umum dan kehumasan, ada situs web, informasi akademik, aduan masyarakat, absensi daring baik siswa maupun guru, hingga penerimaan peserta didik baru (PPDB) daring. Kemudian di bidang transparansi keuangan ada aplikasi untuk pembayaran secara digital.
Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid memberikan acungan jempol kemajuan madrasah. Secara nasional, sekarang lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama sudah mejadi idola dan rebutan. Baik dari jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.
Dia menyebut program pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN), IAIN, STAIN kualitas bukan hanya diakui di dalam negeri, semakin banyak mahasiswa dari luar negeri yang berlajar di Indonesia.
Hal senada juga dikuatkan, Kakanwil Kemenag Mustain Ahmad. Dalam berbagai lomba akademik maupun lainnya, siswa madrasah sudah siap berlomba. Dia menyontohan, MAN Insan Cendekia Serpong, sudah menggunguli SMA SMA paling favorit di Ibukota.
“Makanya, siswa siswa unggul harus masuk ke UIN,IAIN, STAIN untuk menggantikan kami kami ini dalam membesarkan pendidikan Islam,’’ tutur Mustain Ahmad.
Seusai penutupan launching, diadakan kunjungan kelas yang sudah melaksakaan pembelajaran secara digital. Kunjungan di sains, dan di kelas Agama.