Search

Cabdisdik Jawa Timur Wilayah Bojonegoro -Tuban Gelar Safari Ramadan Peduli Anak Bangsa

Capsion: SAFARI RAMADAN: Kasi SMA-PK dan PLK Maskun, Kasubbag TU Jaswadi, Kasi SMK Agung Prijono serahkan bantuan sembako. (M. IRVAN RAMADHON/RDR.BJN)

Cabang Dinas Pendidikan (Cabdisdik) Jawa Timur Wilayah Bojonegoro-Tuban terus meningkatkan kepedulian untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pada Ramadan ini gelar kegiatan sosial berupa Safari Ramadan Peduli Anak Bangsa.

Kepala Cabdisdik Bojonegoro-Tuban Adi Prayitno, S.Pd., MM. mengatakan, dimulai dari cabdisdik dan satuan pendidikan berkunjung ke rumah-rumah siswa yatim dan kurang mampu. Siswa mendapatkan sembako dan uang pendidikan.

Menurut Adi, Safari Ramadan Peduli Anak Bangsa dilakukan untuk memotivasi siswa. Tentu agar semangat menempuh pendidikan dengan bantuan pihak-pihak terkait.

“Siswa jangan sampai putus sekolah,” ungkapnya.

Selain cabdisdik dan kepala sekolah, menurut Adi, warga sekolah termasuk siswa juga menggelar kegiatan sosial menjadi rangkaian Safari Ramadan Peduli Anak Bangsa. Kegiatan selama Ramadan tersebut beraneka ragam. “Siswa melalui OSIS buka bersama dengan anak yatim,” terangnya.

Baca Juga:  NU Kaltim Gelar Safari Ramadlan, Kini Sapa Kutai Barat

Kepala Cabdisdik asal Kabupaten Nganjuk tersebut mengatakan, agar siswa yatim dan kurang mampu tetap bersemangat menempuh pendidikan. Belajar dan bersekolah menjadi upaya untuk memutus tali kemiskinan. “Jumlah siswa mendapat santunan di masing-masing satuan pendidikan berbeda, rerata 100 siswa,” jelasnya.

Selain santunan kepada siswa yatim dan kurang mampu, santunan juga menyasar masyarakat kurang mampu sekitar kantor cabdisdik. Sekitar 320 masyarakat mendapat santunan berupa sembako dan uang.

“Di Kabupaten Tuban sekitar 300 masyarakat mendapat santunan, total lebih dari 600 masyarakat di dua kabupaten,” ungkapnya.

Santunan kepada masyarakat menjadi bukti kepedulian dan kontribusi cabdisdik. Sehingga memberikan dampak positif dari kehadiaran di masyarakat.

Terkini

21 Mei 2024Jemaah Haji Dapat Smart Card di Makkah, Ini Fungsinya Jakarta () — Ada yang berbeda dalam penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan kartu pintar (smart card) untuk dibagikan kepada jamaah haji, sekaligus sebagai akses mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). "Kebijakan penggunaan smart card baru diterapkan tahun ini oleh Pemerintah Arab Saudi. Nah, ini harus diikuti oleh jamaah Indonesia," tutur Anna Hasbie, Juru Bicara Kementerian Agama, di Jakarta, Selasa (21/5/2024). Jemaah haji Indonesia, lanjut Anna, diminta membawa smart card selama berada di Tanah Suci, terutama pada puncak haji di Armuzna. "Smart card adalah kartu yang nanti akan dipakai oleh jamaah haji ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Setiap jamaah ke Armuzna, wajib memakainya," terang Anna. Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah Khalilurrahman, di Makkah, juga mengimbau agar ketua kloter, ketua rombongan dan ketua regu, termasuk juga jamaah, bertanggung jawab memastikan kartu tidak hilang dan menjaga sebaik mungkin. "Kami memberikan imbauan ketua kloter, ketua rombongan, ketua regu, dan jamaah agar bisa menjaganya sebaik mungkin. Jangan sampai hilang," imbau Khalil, sapaan akrabnya. Khalil menambahkan, smart card akan didistribusikan melalui Kepala Sektor untuk diberikan kepada ketua kloter. Mereka yang akan membagikan smart card kepada jamaah melalui ketua rombongan. "Kemudian nanti teknis pembagiannya ke Kasektor. Kasektor yang nanti membagikan kepada ketua kloter. Ketua Kloter nanti yang akan membagikan ke ketua rombongan, lalu ke ketua regu dan jamaah. Kami mengimbau ketua regu kloter dan jamaah haji benar- benar menjaganya agar tidak hilang," jelas Khalil Lebih lanjut, Khalil mengungkapkan, pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan cadangan kartu bagi jamaah apabila kehilangan smart card. Namun jumlahnya sangat terbatas. "Dari Kementerian Haji Saudi, jelasnya, kalau hilang bisa diganti tapi dibatasi 10 persen dari jamaah haji Indonesia. Kami mengimbau supaya (para jamaah) hati-hati menyimpannya," tutur Khalil Khalil menambahkan, smart card ini merupakan implementasi pelaksanaan peraturan Arab Saudi yang mengeluarkan fatwa bahwa orang yang berhaji tanpa izin hukumnya berdosa. "Nah itu (smart card) sama dengan izin (berhaji)," imbuh Khalil. Scan Barcode Kartu smart card didominasi warna coklat dan putih. Pada bagian depan terdapat foto dan data profil jamaah. Di sana juga terdapat barcode yang bisa dipindai untuk mengetahui data jamaah. Apa saja data yang tersaji? Khalil menjelaskan bahwa data tersebut antara lain berisi nama jamaah, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jamaah di Makkah.

Kiai Bertutur

E-Harian AULA