Search

Kecewa Hasil Pilkada 2024
Megawati Soekarnoputri

Majalahaula.id – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengatakan kecewa dengan penyelenggaraan Pilkada 2024 yang dinilai banyak kejanggalan atau kecurangan. Ia menyinggung persoalan kedaulatan rakyat yang dimanipulasi oleh kekuasaan.

 

Megawati juga mengatakan bahwa demokrasi saat ini terancam mati akibat adanya kekuatan yang menghalalkan segala cara. “Kekuatan ini mampu menggunakan sumber daya dan alat-alat negara,” ujar Megawati. Hal tersebut, menurutnya tampak di beberapa wilayah, seperti Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Utara.

 

Ia menilai, kejadian dalam pilkada saat ini sudah di luar batas-batas kepatutan etika, moral, dan hari nurani. Oleh karenanya, Megawati berpesan kepada seluruh seluruh simpatisan, anggota, dan kader PDI-P, serta rakyat Indonesia agar jangan pernah takut untuk menyuarakan kebenaran. Dia menegaskan bahwa PDI-P tidak akan pernah lelah berjuang bagi keadilan dan melawan berbagai bentuk intimidasi kekuasaan.

Baca Juga:  Ulil Abshar Abdalla Konsentrasi dengan Puasa

 

Megawati kembali mengingatkan, pilkada seharusnya mencerminkan peningkatan peradaban, etika, moral, dan hati nurani yang harus jelas tergambarkan. Ia menekankan untuk terus menjaga semangat perjuangan dan tidak pernah menyerah untuk melakukan perlawanan secara terukur dalam koridor hukum. “Meskipun kita tahu, sekarang ini hukum semakin dibuat jauh dari keadilan,” katanya.

 

Berkaitan dengan hal itu, setidaknya Megawati mengungkapkan lima langkah yang bakal dilakukan. Pertama, yakni menjaga dan mengamankan setiap suara rakyat dengan sebaik-baiknya. Kedua, mengumpulkan setiap bukti intimidasi aparatur negara, terutama juga politik uang, ketidaknetralan penjabat kepala daerah, dan tekanan yang diberikan kepada kepala desa.

 

Kemudian, Megawati mengajak untuk mengumpulkan berbagai bukti yang menunjukkan mobilisasi bansos yang dilakukan secara masif dan praktik-praktiknya. “Keempat, kumpulkan berbagai fakta pengadangan, seperti yang terjadi di daerah Banten yang menyebabkan ketidakadilan,” tuturnya. Terakhir, Presiden ke-5 RI itu mengajak untuk terus menggalang kekuatan rakyat agar berani dalam menyuarakan kebenaran.(Vin)

Baca Juga:  Ahmad Doli Kurnia Dalami Penghapusan Jabatan Gubernur

 

 

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA