Search

Gusdurian= Anak Ideologis Gus Dur

Majalahaula.id – Pendakwah muda Habib Husein Ja’far Al-Hadar menegaskan para penggerak Gusdurian merupakan anak ideologis bagi KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Menurutnya, menjadi anak ideologis lebih baik daripada anak biologis. Alasannya, karena perjuangan dengan landasan ideologis selama bertahun-tahun merupakan amal jariyah atau amal yang berkelanjutan. Pernyataan itu sampaikan dalam Peringatan Haul ke-15 Gus Dur di Laboratorium Agama Masjid Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Jumat (15/11/2024) malam.

“Selama ideologi yang kita perjuangkan dan kemudian kita wariskan ke anak ideologis lalu perjuangan dilanjutkan, maka kita akan tetap mendapat karunia (amal jariyah) meski kita telah wafat,” ujar Habib Husein.

Menurutnya, para penggerak Gusdurian adalah bagian dari amal jariyah Gus Dur karena mengamalkan 9 Nilai Utama Gus Dur (NUGD). Begitupun, ketika penggerak Gusdurian yang menularkan ke penerusnya. “Ide-ide yang cemerlang seperti ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, kesederhanaan, persaudaraan, keksatriaan, dan kearifan tradisi, jika dilanjutkan maka juga (akan jadi) amal (jariyah),” jelasnya.

Baca Juga:  Faisal Basri Pertanyakan Penundaan Pemilu

Habib Husein Ja’far juga membuktikan bahwa amal jariyah anak ideologis tersebut melalui Haul Ke-15 Gus Dur, meski keturunan Gus Dur semuanya adalah perempuan. Padahal menurutnya haul atau peringatan wafatnya seseorang identik diselenggarakan oleh keturunan laki-laki.

Keunggulan anak ideologis ini, lanjut Habib Husein, juga ditampakkan dalam kisah Nabi Nuh. Kata Habib Husein Ja’far, tidak ada jaminan jika memiliki anak banyak akan melanjutkan ideologi, karena hal tersebut berkaitan dengan kesamaan visi dan hati. “Ada berapa anak Nabi Nuh? Banyak. Amat sangat percuma jika memiliki anak banyak namun tidak ada yang melanjutkan ideologi. Tidak ada jaminan bahwa anak biologis bakal meneruskan perjuangan kita (orang tua),” pungkasnya.(Vin)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA