Search

Puasa Bangun Gaya Hidup Sehat

Majalahaula.id – Selain menjalankan ibadah, puasa juga usaha untuk membangun gaya hidup sehat.

Penegasam itu diungkapkan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Ulil Abshar Abdalla di Jakarta Senin (18/3/2024). “Puasa itu adalah bulan suci yang penting, salah satu hikmah puasa yang penting, selain kita melakukan ibadah, tetapi yang paling penting adalah kita ini mencoba untuk membangun gaya hidup yang sehat,” ungkap Gus Ulil

 

Ia menjelaskan bahwa puasa melibatkan upaya untuk mengosongkan perut, sebagaimana sabda Nabi Muhammad bahwa perut manusia adalah sumber penyakit, sehingga harus dirawat dengan mengosongkannya secara teratur pada waktu tertentu. “Jadi kita mencoba dengan puasa ini, membangun hidup yang sehat, baik sehat jasmani dan yang lebih penting lagi sehat rohani,” ujarnya.

Baca Juga:  Kemerdekaan adalah Takdir Mulia

 

Sebelumnya, Gus Ulil menjelaskan kesehatan ada dua macam yakni kesehatan jasmani dan rohani. Hal ini dikatakan dalam Dialog Ramadhan bertajuk Nikmat Menjalankan Gaya Hidup Sehat, di Masjid An-Nahdlah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024). “Kesehatan jasmani itu adalah wilayahnya para dokter. Kesehatan rohani adalah wilayahnya para ulama. Kesehatan jasmani penting, tetapi kesehatan rohani lebih penting,” kata pengampu Ngaji Ihya di Youtube ini.

 

Gus Ulil menambahkan bahwa Indonesia tidak dapat menjadi negara yang sehat secara rohani tanpa kehadiran ulama. Nahdlatul Ulama sebagai salah satu organisasi Muslim terbesar di Indonesia bahkan dunia memiliki peran sentral dalam mengurus kesehatan masyarakat dari sisi rohani.

Baca Juga:  Dari Raudhah untuk Pemilu Damai

 

Ia mengungkapkan, bangsa Indonesia tidak dapat mencapai kesehatan rohani tanpa kehadiran ulama. Menurutnya, ulama mengurus kesehatan masyarakat dari segi spiritual, yang merupakan aspek jiwa yang sangat penting.

 

Gus Ulil mengemukakan, kesehatan rohani seseorang yang beragama Islam dapat tercermin dalam praktiknya terhadap ajaran-ajaran agama, termasuk dalam pelaksanaan puasa. “Puasa intermittent fasting, seperti puasa Daud, sekarang menjadi tren di dunia. Namun, dalam Islam, puasa tidak dianjurkan setiap hari karena Islam adalah agama yang moderat,” pungkasnya.(Vin)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA