Search

Jangan Gaduh di 2024 Agar Ekonomi Tak Bangkrut

Majalahaula.id – Ancaman utang Rp 7.787,51 triliun yang disebut bisa membuat Indonesia bangkrut menjadi berita terkini yang banyak menarik perhatian pembaca. Juru Bicara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Yustinus Prastowo, mengatakan bahwa pernyataan yang mengatakan bahwa Indonesia terancam bangkrut tersebut terlalu politis. Prastowo justru mengklaim bahwa saat ini tata kelola utang Indonesia semakin baik.

Prastowo membalas cuitan Anggota Komisi Hukum DPR Benny K. Harman yang mempertanyakan soal utang luar negeri mencapai Rp 7.800 triliun dan bisa membuat negara terancam bangkrut. Prastowo menjelaskan hingga Mei 2023, utang negara mencapai Rp 7.787,51 triliun. Pada April 2023, total utang luar negeri pemerintah Rp 2.168 triliun dari total utang luar negeri (termasuk swasta) sebesar Rp 6.047 triliun.

Baca Juga:  Pertarungan Mental di Era Digital

“Target defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan pembiayaan dibahas bersama DPR melalui Undang-Undang APBN,” cuit Prastowo di akun Twitter pribadinya pada Ahad, (16/7/2023). Prastowo menjelaskan, dengan tata Kelola utang yang semakin hati-hati dan baik, rasanya diksi “bangkrut” itu lebih berkonotasi politis. Rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sempat naik saat Covid-19 tapi terus konsisten menurun.

Sementara itu Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berharap para tokoh politik di Tanah Air ikut menciptakan kondisi politik yang kondusif dan tidak membuat gaduh agar ekonomi bisa tetap tumbuh positif menjelang Pemilu 2024. “Tokoh-tokoh politik supaya mampu menciptakan kondisi politik yang kondusif dan tidak gaduh. Itu juga akan membuat ekonomi kita tumbuh positif,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang di Denpasar, Bali, Sabtu, (15/7/2023).(Vin)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA