Search

Panggung Shalawat Pungkasi Dies Natalis ke-59 Stikosa AWS

Majalahaula.id – Panggung spektakuler shalawat menjadi puncak acara Dies Natalis ke-59 Stikosa-AWS yang dipusatkan di halaman kampus Stikosa-AWS, Jalan Nginden Intan Timur, Surabaya, Sabtu (11/11 2023) malam.

Hadir dalam acara tersebut Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur (YPWJT) Dr Drs Suprawoto SH MSi, Ketua Pengurus Badan Pelaksana Harian YPWJT Imawan Mashuri SH MH, dan Ketua Stikosa AWS Dr Jokhanan Kristiyono ST MmedKom.

Turut hadir jajaran pimpinan akademik dan karyawan staf Stikosa AWS, para pimpinan mitra kerja sama Stikosa AWS, para Kepala Sekolah di bawah naungan YPWJT (SMP dan SMA Atma Widya, SMK Prapanca 1 dan SMK Prapanca 2), serta ratusan jamaah pecinta Syeikhermania,
Acara Bershalawat tersebut sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan dipimpin oleh Habib Fahmi bin Thohir Al Habsyi, Habib Muhammad Fadhel bin Ali Zainal Abidin Shahab, dan Habib Syauqi bin Sholeh Al Jufry, dengan diiringi Majelis Shalawat A Aziz (MSA).

Baca Juga:  Menparekraf : JFC Sukses Jadi Ikon Pemulihan Ekonomi Pelaku Parekraf di Jember

Dalam acara tasyakuran, sebelum dimulainya shalawatan di panggung utama, Ketua Stikosa AWS Jokhanan Kristiyono mengatakan, perjalanan panjang sebagai perguruan tinggi komunikasi pertama di Indonesia Timur, Stikosa AWS melakukan semangat restorasi percepatan untuk membentuk Stikosa AWS yang baru dalam menghadapi dan menjawab tantangan global di era 5.0 generasi digital.

“Ini wujud rasa syukur kita sebagai perguruan tinggi, kita mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan lulusan komunikasi yang kompetitif sesuai dengan visi dan misi yakni Unggul, Adaptif, dan Inovatif, ” ujar Jokhanan.

Dalam perjalanan panjang Stikosa AWS sebagai kampus komunikasi tertua di Indonesia Timur, pernah mengalami kejayaannya mulai dari tahun awal berdirinya pada tahun 1964. Saat itu masih Diploma 3 bernama Akademi Wartawan Surabaya (AWS), di tahun 1984 di awal perubahan menjadi strata satu berganti nama menjadi Stikosa AWS hingga di era 1990-an.

“Dimana puncak kejayaan dari kolaborasi yang kuat bukan hanya diraihnya dari jumlah mahasiswa yang menjalani belajar mengajar di kampus, nama besar para pimpinan yayasan dan dosen akademik, dan sebagian besar mahasiswa dan lulusannya pun tidak hanya mayoritas bekerja sebagai karyawan, melainkan sebagai pimpinan redaksi di industri media massa (media cetak, Media radio siaran, tv broadcasting) dan humas pemerintahan dan instansi swasta,” ucapnya.

Baca Juga:  Meriahkan HSN, Ranting NU Desa Pengastulan Gelar Pawai dan Pengajian

Hal itu dibenarkan oleh Ketua Pembina YPWJT Suprawoto. Ia menyebutkan, di masa tersebut selain berkarir jabatan di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, ia terlibat langsung dalam pengembangan kampus Stikosa AWS, dan bahkan pernah menjabat sebagai Ketua Stikosa AWS.

“Saya merasa dibesarkan oleh institusi Stikosa-AWS ini. Kampus ini selain dibesarkan oleh orang-orang hebat, kampus ini melahirkan lulusan-lulusan hebat di media dan kehumasan yang telah menyebar ke seluruh Indonesia,” ucap Suprawoto yang juga baru saja selesai menjabat Bupati Magetan.

Setelah melewati masa krisis dan pandemi, Stikosa AWS merajut kembali secara kuat ikatan kolaborasi antara yayasan, akademik, ikatan alumninya dan para mitra Stikosa AWS untuk memajukan Stikosa AWS kembali meraih kejayaan.

Baca Juga:  Baksos Pelayanan Medis Gratis

“Ada banyak harapan yang muncul mengiringi kegiatan ini. Yang arahnya tentu saja pada kebaikan kampus di masa kini dan mendatang, juga kebergunaan dan manfaatnya bagi masyarakat,” kata Zurqoni, Ketua IKA Stikosa AWS dan juga Ketua Takmir Masjid A Azis yang berada di komplek kampus tersebut.
Ketua Panitia Haryo Yudo Seno dari Remaja Masjid A Aziz Stikosa-AWS mengatakan, bershalawat ini dikemas dengan penampilan yang spektakuler. Baik dari sisi performance panggung, sound, lighting, dan tayangan live streaming dari tim dokumenter divisi TIK (Teknologi Informatika dan Komunikasi) Stikosa AWS.

Acara bershalawat ini juga dilengkapi fasilitas sejumlah giantscreen LCD Projector, disediakan untuk bisa dilihat secara langsung oleh luberan pengunjung jamaah, yang tidak kebagian tempat duduk di zona panggung bershalawat. (RH/Hb)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA