Majalahaula.id – Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta bersama Rahim atau Rumah Ibrahim The Ibrahim Heritage Study Center For Peace dan para tokoh lintas agama baik di dalam maupun luar negeri mengadakan acara bersama. Kegiatan bertajuk “Diskusi dan Doa Bersama untuk Perdamaian Dunia” yang berlangsung Selasa (07/11/2023).
Ketua LBM PWNU DKI Jakarta, KH Mukti Ali Qusyairi, mengatakan dunia semakin mengeras dan perang ada di mana-mana, Rusia vs Ukraina, Israel vs Hamas, Arab Saudi vs Yaman, dan lainnya. Karena itu pertemuan antaragama untuk berdiskusi dan doa bersama bagi perdamaian dunia sangat relevan dilaksanakan.
Ustadz Fazlur Rahman bin Kamsani dari Middle East Institute dan dan Kembangan-Chai Chee Harmony Circle, Singapura menjelaskan apabila berlaku konflik berunsur agama di luar negeri, pemerintah Singapura berwaspada. Hal tersebut supaya tidak mempengaruhi rakyat apalagi membenci agama lain. “Ini dapat dilihat apabila Singapura menyokong Resolusi PBB terbaru yang memihak kepada Palestina,” kata dia.
Kiai Roland menjelaskan bahwa tujuan diadakannya diskusi dan doa bersama untuk perdamaian dunia adalah berbagi rasa, kegelisahan dan keprihatinan atas fenomena konflik dan perang belakangan ini. “Perang dan konflik berdarah harus segera diakhiri, sebabnya bukan semata-mata banyaknya korban yang berjatuhan, tetapi dapat menimbulkan konsekuensi yang lebih serius, yaitu sentimen keagamaan yang bisa memicu terjadinya konflik lain yang lebih besar di masa depan, padahal perang kali ini tidak ada kaitannya dengan agama,” kata dia.
Hadir sebagai narasumber yang memberikan pandangan dan doa yaitu Ustadz Fazlur Rahman bin Kamsani, Rabbi Yaakov Baruch, KH Asnawi Ridwan, Niruban Balachandran. Juga Kiai Mohammad Khairon, Monique Rijkers, KH Sapri Sale, Elisheva Stross, Kiai Jamaluddin Mohammad, Kiai Achmat Hilmi, dan Ustadz H Eji. (Ful)