Majalahaula.id – Pendiri sekaligus Ketua Yayasan Syariah Hardjuno Wiwoho atau SHW Center Hardjuno Wiwoho berharap pemerintahan baru hasil Pemilu 2024 dapat berpihak pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Kesuksesan penyelenggaraan pesta demokrasi lima tahunan rakyat Indonesia ini sangat menentukan arah pembangunan ekonomi Indonesia ke depan sekaligus menopang kebangkitan sektor UMKM yang kini mati suri,” kata Hardjuno dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu.
Untuk itu, pemerintah harus memastikan penyelenggaraan Pemilu 2024 berjalan adil, transparan, akuntabel dan bebas dari intervensi yang merugikan demokrasi. Pasalnya, pemilu memberikan kesempatan bagi UMKM untuk memilih calon pemimpin yang memiliki pemahaman dan komitmen terhadap kepentingan sektor UMKM
“Karena itu, sebagai pelaku usaha kecil, kami berharap pemimpin nasional ke depan harus punya keberpihakan kepada sektor UMKM. Tinjau rekam jejak calon pemimpin, termasuk tindakan dan kebijakan yang mereka usulkan, apakah mendukung sektor UMKM. Kalau tidak mendukung UMKM ya, jangan didukung,” tuturnya.
Di Indonesia, sambung dia, UMKM menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Kontribusi-nya sangat besar dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Ia menambahkan UMKM memiliki pemangku kepentingan yang sangat penting dalam menentukan arah dan kebijakan ekonomi. Salah satu cara paling efektif untuk memengaruhi kebijakan yang mendukung UMKM adalah dengan menggunakan hak pilih dalam pemilu untuk memilih pemimpin yang akan mewakili kepentingan UMKM di tingkat nasional.
Hardjuno menegaskan pemilu adalah momen penting bagi warga negara untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi dan memilih para pemimpin mereka.
Dia pun memastikan calon pemimpin yang kompeten dan pro-UMKM akan lebih cenderung mengambil langkah-langkah kebijakan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan sektor UMKM. Ini termasuk perbaikan dalam akses ke modal usaha, pelatihan, dan dukungan teknis.
“Salah satu tantangan utama bagi UMKM adalah akses terhadap pembiayaan. Pemimpin yang berkomitmen akan berusaha untuk memfasilitasi akses UMKM ke sumber-sumber pembiayaan yang terjangkau,” ujar Hardjuno.
Hardjuno mengaku UMKM memiliki peran sentral dalam perekonomian. Adapun sektor usaha rakyat ini berkontribusi signifikan terhadap pembentukan PDB, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
UMKM menjadi penyedia lapangan kerja terbesar di banyak negara. Sektor ini memberikan peluang kerja bagi beragam lapisan masyarakat, termasuk para pekerja berpendidikan rendah yang mungkin kesulitan mendapatkan pekerjaan di sektor formal.
Selain itu, UMKM berkontribusi pada peningkatan pendapatan masyarakat dengan memberikan peluang kepada wirausaha lokal untuk mengembangkan usaha mereka. Ini meningkatkan daya beli masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Lebih lanjut, dia mengatakan UMKM juga mendukung kemandirian ekonomi. Dengan memiliki dan mengelola usaha sendiri, UMKM membantu masyarakat menjadi lebih mandiri secara ekonomi.
“Mereka tidak hanya bergantung pada pekerjaan formal atau perusahaan besar,” ucapnya.