Search

Gubernur Jabar Dukung Komitmen MUI Cegah Kekerasan di Pesantren

Majalahaula.id – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendukung penuh Komitmen Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mencegah segala bentuk kekerasan di pondok pesantren.

“Bukan hanya kekerasan seksual, melaikan kekerasan dalam bentuk apapun. Sesuai syariat dan perundang-undangan harus ditertibkan,” ujar Ridwan Kamil saat diwawancarai oleh MUIDigital di Pondok Pesantren Mahasina Darul Quran Wal Hadist, Bekasi, Jawa Barat, Ahad (20/8/2023).

Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil hadir dalam kegiatan Roadshow Pondok Pesantren yang digelar Komisi Perempuan, Remaja dan Remaja (KPRK) MUI. Pantauan MUIDigital, Ridwan Kamil hadir pukul 11:08 WIB.

Lebih lanjut, Ridwan Kamil menyampaikan, bila kasus kekerasan di pondok pesantren tidak ditertibkan. Bisa berakibat hilangnya kepercayaan dari para orang tua menitipkan anaknya di pondok pesantren.

“Jangan sampai satu kasus (kekerasan) melunturkan para orang tua untuk menitipkan anaknya di pondok pesantren,” jelasnya.

Baca Juga:  Kemenag Rilis Program Pesantren untuk Kerukunan dan Kesejahteraan Indonesia

Oleh karena itu, Kang Emil menyatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sangat mendukung komitmen dari MUI untuk mencegah adanya kekerasan di pondok pesantren.

Kang Emil menyampaikan bahwa komitmen MUI tersebut akan dibacakan diseluruh pondok pesantren di Jawa Barat.

“Komitmen hari ini sangat penting yang akan dibacakan oleh seluruh di wilayah Jawa Barat dimulai di Kota Bekasi. Saya ucapkan terimakasih, MUI Pusat luar biasa,” kata kang Emil.

Kang Emil mengajak semua pihak untuk saling menguatkan dan mencari solusi secara bersama-sama agar jangan sampai kasus kekerasan di pondok pesantren terulang lagi.

Dalam kesempatan ini, kang Emil juga menyampaikan salah satu programnya selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.

Program tersebut, kata kang Emil, dilakukan bersama dengan Wakil Presiden RI yang juga Ketua Dewan Pertimbangan MUI KH Maruf Amin agar satu desa memiliki satu hafiz Alquran.

Baca Juga:  RMINU Minta Warga Tak Samaratakan Seluruh Ponpes

“Alhamdulillah, saya laporkan 100 persen (satu desa) punya hafiz Alquran,” kata kang Emil yang dalam waktu dua pekan kedepan akan purna tugas sebagai Gubernur Jawa Barat.

Tentang Pesantren

Letak pesantren ini memang agak ‘tersembunyi’, karena tidak berada di jalan protokol kawasan ibukota. Namun, tidak susah juga untuk mencari lembaga pendidikan yang lengkapnya bernama Pondok Pesantren (PP) Mahasina Darul Qur’an Wal Hadits atau yang sering disingkat PP. Mahasina Daqwah ini.

Kalau menggunakan aplikasi seperti google map anda cukup mengetik Mahasina, maka alamat serta denah menuju kompleks pesantren yang berlokasi di Jalan Mesjid Raya No. 50 RT. 01 RW. 07, Kemang, Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat ini langsung muncul.

Baca Juga:  DPRD Kabupaten Tegal Bahas Raperda Pesantren

PP. Mahasina didirikan oleh Yayasan Mahasina yang berdiri pada tahun 2005 dengan nama Yayasan Dakwah wat Tarbiyyah Mahasina. Saat itu sudah ada kegiatan di rumah pribadi pendiri yang dipakai untuk kursuskomputer gratis, pengajian ibu-ibu dan pengajian anak-anak bagi masyarakat setempat.

Tahun 2008, setelah bangunan jadi pesantren ini mulai menerima santri yang mondok, dimana mereka bersekolah di sekitar lokasi pesantren Mahasina dari jenjang SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.

Mereka berasal dari latar belakang yang beragam baik dari sisi usia maupun jenjang sekolah. Banyak di antara mereka yang berasal dari keluarga dhu’afa. Fokus kegiatan awalnya adalah melakukan pembinaan akhlak, dan pembiasaan akhlakul karimah dan ibadah.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA