Majalahaula.id – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Zainut Tauhid Sa’adi menyatakan bahwa umat Islam membutuhkan penyegaran yang kontekstual seiring perkembangan zaman. Pernyataan ini disampaikan Zainut saat menjadi Keynote Speaker dalam Kongres Kebudayaan Umat Islam Indonesia di Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
Kongres bertajuk Mengukuhkan Peran Kebudayaan Islam Indonesia dalam Merekatkan Kebhinekaan Bangsa digelar Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) MUI. Ditambahkannya, perkembangan teknologi membuat umat Muslim tak bisa lagi mengelak.
Karena itulah, kegiatan kongres kebudayaan ini menjadi sangat penting untuk mendapatkan masukan-masukan dari para tokoh, seniman, dan budayawan, serta ulama. Dalam kongres yang diikuti oleh perwakilah MUI Propinsi dan ormas-ormas Islam tersebut dibacakan “Deklarasi Muharram 1445 H.” oleh Ketua MUI Bidang Seni Budaya dan Peradaban Islam, Dr KH Jeje Zainuddin, didampingi Haji Rhoma Irama.
Ada beberapa butir deklarasi, di antaranya berisi, “Mengakui seni budaya sebagai fitrah naluriah karunia Illahi yang harus disyukuri, dirawat, dan dikembangkan sesuai panduan agama dan nilai serta norma kemanusiaan agar bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.”
Selain itu, dideklarasikan juga bahwa, “Harmonisasi antara keragaman budaya bangsa Indonesia dengan nilai-nilai islami sangat berkontribusi bagi terwujudnya bangsa Indonesia yang bersahaja dan beradab dalam meningkatkan martabat dan citra bangsa Indonesia.”
“Akselerasi kebudayaan menjadi instrumen dakwah untuk menjemput hidayah Allah SWT yang sangat membutuhkan dukungan seni dan budaya, sehingga agama mampu menembus kalbu dan kesadaran logis umat Islam sebagai soko guru dan ruh yang sangat penting bagi pembentukan dan pengembangan jati diri kebudayaan bangsa.”(Vin)