Majalahaula.id – PT Angkasa Pura (AP) II Kantor Cabang Bandara Internasional Minangkabau (BIM) memastikan seluruh fasilitas pelayanan di bandara siap menyambut kepulangan perdana jamaah haji daerah setempat.
“Seluruh fasilitas pelayanan dan operasional dipastikan baik untuk melayan jamaah haji,” kata Executive General Manager PT Angkasa Pura II BIM Siswanto di Padang, Ahad (16/7/2023).
Siswanto mengatakan koordinasi dilakukan dengan berbagai pihak di antaranya Otoritas Bandara Wilayah VI Padang, Kementerian Agama, Kantor Imigrasi, Bea dan Cukai, Polri, AirNav Indonesia dan maskapai. “Hal tersebut untuk memastikan kelancaran dan proses kedatangan jamaah haji dari Tanah Suci Mekkah,” ujarnya.
Bandara yang terletak di Kabupaten Padang Pariaman tersebut akan melayani 17 kelompok terbang (kloter) jamaah haji asal Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Bengkulu. Kedatangan jamaah haji perdana melalui BIM dimulai pada Senin (17/7/2023) hingga 2 Agustus 2023.
Ia menjelaskan BIM didukung dengan berbagai fasilitas sisi udara di antaranya landasan pacu berdimensi 3.000X45 meter untuk operasional pesawat wide body.
Secara umum, pola layanan penerbangan untuk musim haji tahun 2023 hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Setelah proses pemeriksaan dokumen kedatangan selesai, jamaah haji akan dibawa menuju Asrama Haji Debarkasi Padang menggunakan bus.
Terpisah, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumbar Helmi mengatakan jamaah haji Debarkasi Padang dijadwalkan tiba di Tanah Air melalui BIM pada Senin (17/7/2023) pukul 04.35 WIB menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
“Untuk kloter pertama berjumlah 393 orang termasuk lima petugas,” kata Helmi.
Dari 17 kloter jamaah haji Embarkasi Padang, tiga kloter dipulangkan pada fase gelombang pertama dari Bandara King Abdul Aziz, Jeddah menuju BIM. Sementara, 14 kloter masuk dalam gelombang dua yang diterbangkan dari Madinah menuju BIM.
Tambahan informasi, untuk musim haji 1444 Hijriah jamaah haji dari Embarkasi Padang termasuk kuota tambahan berjumlah 6.644 orang. Rinciannya, 4.784 orang asal Provinsi Sumbar dan 1.778 orang asal Bengkulu, dan 82 orang petugas kloter.(Hb)