Search

Tim Kesehatan Malaysia Kunjungi KKHI Madinah

Kunjungan Persahabatan Tim Kesehatan Malaysia Daker Madinah Ke KKHI Madinah
Kunjungan Persahabatan Tim Kesehatan Malaysia Daker Madinah Ke KKHI Madinah

Majalahaula.id – Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah menerima kunjungan persahabatan dari Pusat Perubatan Malaysia di Madinah, Senin 10 Juli 2023.

Sama halnya dengan Indonesia, Malaysia adalah negara di Asia Tenggara yang setiap tahunnya juga mengirimkan jemaah haji ke Arab Saudi.

Kasie Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Madinah dr. Thafsin Alfarizi bersama tim kesehatan KKHI Madinah menyambut baik kunjungan Direktur Kesehatan Madinah Malaysia dr. Abdul Jalil bin Ahmad beserta tim kesehatannya.

Dalam kunjungannya, Tim Kesehatan Malaysia berkesempatan melihat langsung fasilitas kesehatan KKHI Madinah.

Selain melihat fasilitas KKHI Madinah, kedua tim ini bertukar informasi dan pengalaman dalam penyelenggaraan kesehatan haji. Selain itu kedua tim diskusi mengenai sistem pelayanan kesehatan haji pada penyelenggaraan haji tahun berikutnya.

Baca Juga:  Dugaan Penyelewengan Dana Umat, ACT Dibidik Polri

“Kami berkesempatan untuk saling bertukar informasi dan pengalaman penyelenggaraan kesehatan haji. Kami juga berdiskusi mengenai sistem pelayanan kesehatan haji yang mungkin bisa kita implementasikan tahun depan” ujar dr. Alfarizi.

Selanjutnya dr. Alfarizi dan tim kesehatan KKHI Madinah berencana akan melakukan kunjungan balasan ke Pusat Perubatan Malaysia di Madinah dalam waktu dekat.

Terkini

21 Mei 2024Jemaah Haji Dapat Smart Card di Makkah, Ini Fungsinya Jakarta () — Ada yang berbeda dalam penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan kartu pintar (smart card) untuk dibagikan kepada jamaah haji, sekaligus sebagai akses mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). "Kebijakan penggunaan smart card baru diterapkan tahun ini oleh Pemerintah Arab Saudi. Nah, ini harus diikuti oleh jamaah Indonesia," tutur Anna Hasbie, Juru Bicara Kementerian Agama, di Jakarta, Selasa (21/5/2024). Jemaah haji Indonesia, lanjut Anna, diminta membawa smart card selama berada di Tanah Suci, terutama pada puncak haji di Armuzna. "Smart card adalah kartu yang nanti akan dipakai oleh jamaah haji ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Setiap jamaah ke Armuzna, wajib memakainya," terang Anna. Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah Khalilurrahman, di Makkah, juga mengimbau agar ketua kloter, ketua rombongan dan ketua regu, termasuk juga jamaah, bertanggung jawab memastikan kartu tidak hilang dan menjaga sebaik mungkin. "Kami memberikan imbauan ketua kloter, ketua rombongan, ketua regu, dan jamaah agar bisa menjaganya sebaik mungkin. Jangan sampai hilang," imbau Khalil, sapaan akrabnya. Khalil menambahkan, smart card akan didistribusikan melalui Kepala Sektor untuk diberikan kepada ketua kloter. Mereka yang akan membagikan smart card kepada jamaah melalui ketua rombongan. "Kemudian nanti teknis pembagiannya ke Kasektor. Kasektor yang nanti membagikan kepada ketua kloter. Ketua Kloter nanti yang akan membagikan ke ketua rombongan, lalu ke ketua regu dan jamaah. Kami mengimbau ketua regu kloter dan jamaah haji benar- benar menjaganya agar tidak hilang," jelas Khalil Lebih lanjut, Khalil mengungkapkan, pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan cadangan kartu bagi jamaah apabila kehilangan smart card. Namun jumlahnya sangat terbatas. "Dari Kementerian Haji Saudi, jelasnya, kalau hilang bisa diganti tapi dibatasi 10 persen dari jamaah haji Indonesia. Kami mengimbau supaya (para jamaah) hati-hati menyimpannya," tutur Khalil Khalil menambahkan, smart card ini merupakan implementasi pelaksanaan peraturan Arab Saudi yang mengeluarkan fatwa bahwa orang yang berhaji tanpa izin hukumnya berdosa. "Nah itu (smart card) sama dengan izin (berhaji)," imbuh Khalil. Scan Barcode Kartu smart card didominasi warna coklat dan putih. Pada bagian depan terdapat foto dan data profil jamaah. Di sana juga terdapat barcode yang bisa dipindai untuk mengetahui data jamaah. Apa saja data yang tersaji? Khalil menjelaskan bahwa data tersebut antara lain berisi nama jamaah, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jamaah di Makkah.

Kiai Bertutur

E-Harian AULA