Search

7 Inovasi Layanan Haji 2023 menurut Prof Harisudin Jember

Majalahaula.id – Prof M Noor Harisudin selaku Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter SUB 55 menyampaikan, bahwa Kementerian Agama telah berupaya keras bagaimana layanan haji tahun ini benar-benar support ramah lansia yang berusia 65 tahun ke atas dengan tidak mengurangi mutu layanan pada jamaah haji lain (non-lansia). Apalagi jumlah lansia yang mencapai 30 persen (67.000 orang) dari total jamaah haji Indonesia yang berjumlah 229.000.

“Dan inilah sesungguhnya jihad haji ramah lansia. Berbeda dengan tahun sebelumnya, tagline haji ramah lansia benar-benar tantangan tersendiri,” ujar dilansir dari jatim.nu.or.id, Selasa (11/9/2023).

Ia menambahkan, bahwa Kemenag RI juga telah memberikan Standart Operational Procedure (SOP) bagaimana penanganan jamaah haji lansia mulai dari embarkasi, bandara, pesawat, Makkah-Madinah, dan terminal debarkasi. Di tempat-tempat ini, jamaah haji lansia mendapatkan perhatian khusus yang berbeda dengan umumnya jamaah haji Indonesia.

Baca Juga:  Wacana IAIN Madura Jadi UIN Seirama dengan Spirit IISP

“Tentu, memberikan perhatian lebih pada lansia tidak harus dengan mengorbankan jamaah haji yang lain. Sebaliknya, jamaah haji yang lain (non-lansia) tetap mendapatkan hak-haknya sebagaimana mestinya,” katanya.

Dekan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember ini menyebutkan sejumlah inovasi layanan haji lansia tahun 2023 sebagaimana berikut:

Pertama, Kemenag telah melibatkan ahli geriatri dari Universitas Indonesia untuk merumuskan konsep layanan, prosedur operasional, melakukan pemantauan sekaligus pengawasan kesehatan jamaah haji lansia saat operasional.

Kedua, Kemenag telah meluncurkan buku manasik haji ramah lansia, yang berisi panduan manasik untuk kaum risiko tinggi ini jauh-jauh hari sebelumnya. Buku ini memberikan penekanan hukum rukhsah bagi lansia dalam menjalankan ibadah haji.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Larang Direksi BUMN Aktif di Politik

Ketiga, Kemenag juga menyiapkan SDM khusus yang membidangi layanan jamaah haji lansia. Meski jumlahnya terbatas, namun penanganan pada jamaah lansia ditunjukkan dengan adanya bidang ramah lansia.

Keempat, Kemenag juga menyediakan sarana transportasi bus shalawat untuk jamaah haji lansia. Ada 422 bus shalawat yang menjadi armada layanan haji lansia dengan tiga terminal haji di Mekkah.

Kelima, Kemenag telah menyediakan ruang tunggu khusus bagi lansia di lobi-lobi hotel Makkah, yang dikhususkan pada jamaah haji lansia. Demikian juga, Kemenag menyediakan lift khusus untuk prioritas jamaah haji ramah lansia.

Keenam, Kemenag juga berusaha memberikan makanan yang ramah lansia, misalnya bubur, dan sebagainya. Meski yang terakhir ini dengan menyediakan sarana pembuatan bubur untuk ramah lansia.

Baca Juga:  Diprediksi Puncak Omicron di RI Terjadi dalam 35-65 Hari

Ketujuh, Kemenag dan Kementerian Kesehatan telah menyiapkan 6 layanan, baik tenaga kesehatan haji, tim promosi kesehatan, gawat darurat sektor, Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), tim sanitasi maupun tim obat. Keenam layanan ini disiapkan untuk melakukan pada jamaah secara umum dan ramah lansia. (Hb)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA