Search

Kisah Pria Asal Jepang di Bali Berangkat Haji Bareng Istri

Majalahaula.id – Seorang pria asal Jepang, Toro Tokoi yang kini domisili di Desa Dangin Puri Kelod, Denpasar Timur, Bali, berangkat haji tahun 2023. Ia mendaftar haji pada tahun 2011 melalui Embarkasi Surabaya. Setelah menunggu selama 12 tahun, akhirnya ia ditakdir ke Tanah Suci bersama istri tercinta.

“Istri saya awalnya yang mengajak saya mendaftar haji. Saya tidak keberatan karena saya ingin menemaninya, ” katanya di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.

Pria kelahiran 73 tahun lalu ini sebenarnya berkesempatan berangkat haji tahun 2020, namun pandemi Covid-19 membuatnya dan istri tak bisa menunaikan rukun Islam kelima tersebut. “Tahun 2022 kemarin juga tidak bisa berangkat, karena jamaah haji usia 65 tahun ke atas belum diijinkan menunaikan ibadah haji,” ujarnya.

Baca Juga:  PWNU Jatim Award 2022 : Tak Hanya Pilih LTM PCNU Terbaik, LTM PWNU Juga akan Gelar Masjid NU Award

Sekadar diketahui bahwa Toru Tokoi berasal dari kota Tochigi, sekitar 100 km di sebelah utara Tokyo dan telah menetap di Indonesia sejak 1995. Dia mempersunting perempuan asal Bali yang menjadi istrinya hingga kini. Sejak tahun itu pula dia bersaksi mengucapkan dua kalimat syahadat.

“Alhamdulillah, karena saya sudah menjadi muslim, tahun 1996 saya juga sudah dikhitan. Hanya saja karena sudah usia dewasa jadi agak susah prosesnya,” ucapnya.

Menurutnya, di Indonesia agama merupakan bagian tak terpisahkan dalam berbagai aspek kehidupan. Toru Tokoi mengaku sangat terkesan dengan kehidupan beragama di Indonesia. Hal itu berbeda dengan di Jepang.

“Di sana agama hanya berfungsi secara seremonial ketika seseorang meninggal. Sehari-hari tak tampak kehidupan beragama. Libur nasional karena hari raya keagamaan saja tidak ada, ” jelasnya.

Baca Juga:  Pebasket Muslim Amerika Teguh Berpuasa

Di usianya yang sudah lebih dari 70 tahun ini, bapak satu anak ini masih aktif bermain tenis setidaknya 3 kali dalam sepekan. Ia mengaku tinggal menikmati masa tuanya. “Dulu saya mengelola bimbingan belajar yang cukup besar untuk tes masuk SMA dan universitas di Jepang. Saya juga mengajar untuk pelajaran matematika dan bahasa Inggris,” katanya.

Kini dia telah menyerahkan manajemen bimbingan belajar tersebut kepada temannya. Dia menjalani hari-harinya bersama istrinya di Denpasar, Bali. Dan ketika di Tanah Suci nanti, Toru Tokoi akan berdoa agar keluarganya aman sejahtera dan diberi umur panjang.(Hb)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA