Majalahaula.id – Kisah perjuangan penuh haru muncul dari pasangan suami istri (pasutri) penjual cincau yang akhirnya ditakdirkan naik haji. Ia adalah Yulias Miana (60) dan suaminya Djamian (62), warga Kelurahan Pohjentrek, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan. Ia dapat menunaikan rukun Islam kelima tersebut setelah gigih menabung hingga 12 tahun lamanya dari hasil berjualan cincau.
Miana menuturkan, ia dan suaminya berjualan cincau sejak 1983. Usaha ini ia tekuni demi selain untuk memenuhi kebutuhan hidup, juga dalam pendidikan anak-anaknya. “Awalnya modal itu cuma jualan cincau tiga buah, kulakannya masih Rp100 ribu saat itu,” katanya dilansir dari detik.com.
Lambat laun, usahanya berkembang hingga menjual kue basah, dawet, kolang-kaling, hingga bubuk jamu. “Saya harus kerja supaya anak-anak saya bisa sekolah, tidak seperti saya yang hanya lulusan Sekolah Dasar (SD),” terang ibu tiga anak ini.
Menurutnya, niat untuk mendaftar haji mulai ia wujudkan setelah anak-anaknya sudah lulus kuliah dan menikah. Miana kemudian rutin menyisihkan uang untuk tabungan haji sudah sejak tahun 2009. “Saya menunggu anak-anak sudah jadi semuanya. Nabungnya itu kadang ya kalau ada Rp20 ribu, saya tabung. Jika sudah terkumpul Rp1 juta, 2,5 persennya saya zakatkan,” ungkapnya.
Tahun 2011, tabungan yang dikumpulkan sudah cukup untuk mendaftar haji. Setelah menunggu 12 tahun, pasutri tersebut akhirnya bisa menunaikan ibadah haji. “Suami saya saja ndak tahu kalau ada tabungan. Dia kaget dan baru mau diajak haji setelah yakin dan siap,” paparnya.
Mereka masuk dalam daftar rombongan jamaah haji tahun 2023. Mereka masuk dalam kloter 66 dari Kota Pasuruan dan akan berangkat Jumat, 16 Juni 2023 mendatang. “Alhamdulillah, Allah berikan berkah pada pekerjaan saya. Hasil kerja saya bareng suami bisa dipakai bersama-sama pergi ke Tanah Suci,” pungkasnya.(Hb)