Majalahaula.id – Quick Response Code Indonesian Standard atau yang biasa disebut dengan QRIS merupakan standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia. Penggunaan QRIS diharapkan bisa memudahkan dan membuat aman proses transaksi.
Deputi Direktur Kelompok Pengembangan UMKM, Departemen Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, Mira Rahmawaty, menyebutkan bahwa penggunaan QRIS didominasi oleh para pelaku UMKM dengan persentase sebesar 91 persen dari total pengguna QRIS.
Besarnya penggunaan teknologi digital ini menjadi suatu hal yang menggembirakan terkait dengan berhasilnya digitalisasi yang sudah diterapkan oleh para pelaku UMKM.
Namun, di sisi lainnya ternyata hal ini juga menjadi tantangan yang perlu dihadapi dan diantisipasi semaksimal mungkin, tak hanya bagi pihak merchant tetapi juga penggunanya selaku pembeli.
“Dalam penggunaan QRIS ini memang tetap ada resikonya jadi untuk pengguna QRIS, misalnya ketika dia membayar melalui QRIS dia harus memastikan bahwa rekening tujuan yang disasar itu betul, sesuai dengan nama UMKM-nya. Pastikan itu dibayar kepada pihak yang berhak menerima pembayaran itu,” jelas Mira dilansir dari kompas.com
Di samping itu, pelaku UMKM sebagai pihak merchant juga harus memastikan bahwa uang yang sudah ditransaksikan melalui QRIS sudah masuk ke rekening yang dimiliki.
“Biasanya pelaku UMKM suka melihat oke sudah terkirim gitu ya. Nah itu pastikan sudah masuk ke rekeningnya,” tambahnya.
Tak hanya itu, Mira juga menegaskan bahwa UMKM harus memastikan logo QRIS yang ada memang benar milik pelaku UMKM tersebut.
Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan, seperti contohnya penyalahgunaan oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab.
Ia melanjutkan akses internet juga menjadi tantangan yang perlu dihadapi mengingat penggunaan QRIS ini membutuhkan jaringan internet yang mendukung.
“Tapi, terakhir ini pemerintah juga memang sudah meluncurkan satelit ya, mudah-mudahan ini bisa membantu untuk memanfaatkan QRIS secara lebih luas khususnya di wilayah Timur Indonesia,” pungkas Mira.