Majalahaula.id – Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini menyebutkan urusan perubahan cuaca ekstrem menjadi perhatian serius dirinya bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Karena kalau diperhatian dengan seksama, kondisi tersebut akan berpengaruh berkaitan dengan urusan pangan yang ujungnya kepada rakyat.
“Sebagai Presiden Kelima RI yang sering dipanggil oleh Presiden Jokowi, kami sering berdiskusi. Jadi, beliau sangat khawatir dan saya juga khawatir mengenai pangan dunia. Nah, itu juga harus dipikirkan oleh semua elemen bangsa tidak terkecuali,” katanya, Rabu (21/06/2023).
“Karena apa? Sebab, kalau terjadi terus perubahan musim yang sangat ekstrem, masalah pangan bisa terjadi. Saya mengatakan kepada beliau (Jokowi, red), untung Indonesia hanya dua musim, kering dan hujan,” tuturnya saat menjadi pembicara dalam Seminar Internasional Hari Hidrografi Dunia Tahun 2023 dengan tema Hydrography-Underpinning The Digital Twin of The Ocean di Gedung Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Oleh sebab itu, Megawati mendorong penguatan konsep digital twin di Indonesia dalam rangka pengelolaan ekosistem kelautan. Karena penerapan digital twin bisa dimanfaatkan lebih jauh. Misalnya bagaimana teknologi itu membantu untuk membuat Indonesia bisa memprediksi perubahan cuaca ekstrem menghadapi potensi krisis pangan dunia. Kalau itu dilakukan, manfaatnya akan dirasakan oleh semua kalangan.
Sebab, kata Megawati, Indonesia bisa melihat beragam potensi kelautan demi penguatan infrastruktur ekonomi biru, pengembangan energi terbarukan serta pangan, dengan menggunakan konsep teknologi tersebut. “Sekarang ini ada Digital Twins of the Ocean (DTO) merupakan model berbasis fisika dan kecerdasan buatan, suatu model virtual yang dapat disimulasikan. Model digital ini merefleksikan sesuatu yang persis sama atau sebagai kembaran kondisi fisik,” ungkapnya.
Menurut dia, penggunaan teknologi dalam melihat ekosistem kelautan selama ini sudah dimanfaatkan. Sekarang itu banyak dipergunakan baik dari militer atau swasta. Kalau militer itu digunakan untuk mencari kapal-kapal yang sewaktu perang Dunia I dan II untuk dipelajari. Kalau swasta untuk mencari harta karun. “Seperti saya ingat mengambil tenggelamnya kapal Titanic. Nah, seperti hal ini seharusnya bisa dilakukan,” ujarnya. (Ful)