Majalahaula.id – Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Aceh melaksanakan Diklat Terpadu Dasar (DTD) Raya yang menggabungkan peserta dari Banda Aceh dan Aceh Besar. Kegiatan yang bertemakan “Mencetak kader militan dan tangguh berakidah Ahlussunnah Waljama’ah An- Nahdliyah” tersebut diikuti puluhan peserta. Dan kegiatan yang dilaksanakan di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Unit 2 Neuheun, Aceh Besar tersebut berlangsung selama 3 hari penuh sejak tanggal 16 hingga 18 Juni 2023.
Plh Ketua PW GP Ansor Aceh, Anwar Busyra mengatakan di era digitalisasi tak terbatas saat ini, sangat penting untuk menjaga pemahaman keislaman masyarakat dengan ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja) An- Nahdliyah sebagai pondasi dasar dalam beragama yang telah terbukti mampu menjaga persatuan bangsa dan negara. “Indonesia sebagai bangsa majemuk dengan keragaman suku, agama, ras, dan golongan ini meski meyakini bahwa perbedaan merupakan sebuah keniscayaan sebagai sumber kekuatan, bukan sebaliknya menjadi sumber perpecahan. Islam aswaja menjadikan perbedaan sebagai rahmat,” katanya.
Anwar Busyra menekankan kepada peserta yang telah lulus DTD ini agar terus menjadi kader Ansor dan NU yang tegak lurus satu komando dengan pimpinan tertinggi yaitu Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor, H Yaqut Cholil Qoumas yang saat ini menjabat Menteri Agama RI. “Selain itu menjadi kader penjaga ulama NU, penjaga kebhinnekaan dan NKRI, serta kader penguat persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya.
Sebagai Badan Otonom dari ormas Islam terbesar di Indonesia, NU, PW GP Ansor Aceh terus menggiatkan kaderisasi secara marathon di seluruh Aceh. Pada Juni 2023, pihaknya telah melaksanakan kaderisasi diberbagai cabang, di antaranya di Aceh Singkil, Aceh Tamiang, Aceh Barat, Nagan Raya, dan sekarang di Banda Aceh dan Aceh Besar. Sedangkan pada Juli mendatang, Ansor Aceh akan melaksanakan kaderisasi di Aceh Selatan, Subulussalam, Gayo Lues dan di beberapa cabang lain. (Ful)
