Search

Sederet Keunikan Gunung Jayawijaya Papua

Majalahaula.id – Gunung Jayawijaya merupakan rangkaian pegunungan yang membujur di Provinsi Papua Tengah hingga Papua Nugini. Gunung tertinggi di Indonesia ini memiliki banyak keunikan, salah satunya adalah ada salju abadi di puncaknya.

Gunung Jayawijaya yang tingginya mencapai 4.884 Meter di Atas Permukaan Laut masuk dalam daftar gunung dengan biaya pendakian paling mahal, karena jalur naiknya yang sangat ekstrem.

Gunung Jayawijaya pertama kali diberi nama Carstensz Pyramid, pemberian nama tersebut sebagai rasa hormat kepada seorang petualang Belanda , yaitu Jan Carstensz, pada tahun 1623, sebagai orang pertama yang melihat dan menemukan gunung ini.
Setelah pembebasan tanah irian dari penjajahan, berganti kembali menjadi Puncak Soekarno. Hal ini dimaksudkan untuk menghormati presiden pertama Indonesia.

Baca Juga:  Pesona Gunung Bismo di Atap Jawa Tengah

Kemudian dengan campur tangan politik, pada tahun 1960-an, ketika orde lama berganti menjadi orde baru, namanya diubah kembali menjadi Gunung Jayawijaya, nama yang masih bertahan hingga saat ini.

Dengan ketinggian mencapai 4.884 mdpl, membuat gunung ini memiliki gletser di lerengnya, yaitu Gletser Carstensz. Gletser ini merupakan satu-satunya gletser tropis di Indonesia.

Gletser juga sangat bermanfaat sebagai sumber persediaan air tawar, pada kawasan di sekelilingnya.

Gunung Carstensz atau Jayawijaya memiliki jalur pendakian yang ekstrim dan kondisi cuaca tidak menentu. Orang yang hendak menaiki harus mempunyai kemampuan fisik dan mental yang cukup, serta peralatan yang lengkap.

Pada tahun 1962 puncak gunung ini berhasil diduduki oleh Heinrich Harrer seorang pendaki terkenal di dunia, yang dibantu oleh 3 anggota ekspedisi bersama, Russell Kippax, Bertus Huizenga, dan Robert Philip Temple.

Baca Juga:  Batam Sambut Penerbangan Carter Korea Selatan

Hingga saat ini, penetapan Gunung Jayawijaya sebagai Seven Summit ke-7 di dunia masih diperdebatkan.

Ada yang beranggapan bahwa world’s seven summit yang dicatat oleh Dick Bass mengacu pada gunung Kosciuszko. Sementara keterangan yang disampaikan Reinhold menyebutkan anggota ke-7 seven summit adalah Gunung Cartenz, di Papua.

Di puncak Gunung Jayawijaya ditemukan fosil berbagai hewan laut yang berumur jutaan tahun. Menurut para ahli, dulunya gunung ini berada di dasar laut dan terjadi dorongan ke atas, bersamaan terpisahnya daratan Papua dan Australia pada jutaan tahun yang lalu.

Jika di Indonesia gunung Jayawijaya merupakan gunung tertinggi nomor 1 di Indonesia, sedangkan di benua Australia gunung ini menempati urutan kedua setelah gunung Hkakabo Razi, dengan ketinggian 5.881 mdpl di Myanmar.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA