Majalahaula.id – Peringatan hari lahir (harlah) ke-73 Fatayat Nahdlaltul Ulama (NU) diisi dengan berbagai kegiatan, di antaranya istighotsah dan doa bersama serta Anugerah Fatayat NU.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Fatayat NU ini mengatakan, peluncuran penganugerahan Fatayat NU perdana dilakukan tahun 2023. Anugerah ini, terangnya, dikhususkan kepada para masyayikh, muassis, serta para Ketua Umum Fatayat NU dari masa ke masa. “Untuk 2023 ini dikhususkan kepada para masyayikh, muassis Fatayat NU, dan juga para ketua umum Fatayat NU masa ke masa sebelum hari ini atas dedikasinya, atas upaya dan perjuangannya, membesarkan Fatayat NU sampai Fatayat NU bisa tiba hingga hari ini,’’ katanya, Sabtu (20/05/2023).
Rencananya, Anugerah Fatayat NU akan digelar secara anual (rutin tahunan). Anugerah Fatayat NU selanjutnya, kata dia, akan diberikan kepada Pimpinan Wilayah (PW) dan Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU terbaik yang didasarkan pada hasil akreditasi PP Fatayat NU.
Menurut Margaret, peringatan harlah ke-73 tahun Fatayat NU merupakan momentum refleksi untuk menguatkan kiprah Fatayat NU di tengah masyarakat yang sudah dilakukan secara turun-temurun oleh para pendahulu. “Tepatnya pada 24 April 1950, selama 73 tahun, tentu saja sudah banyak segala usaha, upaya, dan perjuangan yang telah dilakukan oleh pendahulu di bawah ketua umum di masing-masing periode hingga Fatayat NU sampai pada hari ini,” ungkap Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) itu.
Melalui visi yang diusung Menguat Bersama, Maju Bersama untuk Perempuan Indonesia dan Peradaban Dunia, dirinya optimis Fatayat NU mampu memperjuangkan pemenuhan hak-hak perempuan baik di level nasional maupun internasional. “Menguat bersama mengandung muatan penguatan kader Fatayat NU. Untuk itu, kita menguatkan Fatayat NU sebagai salah satu organisasi kader NU melalui penataan sistem kaderisasi, menguatkan dan membumikan kembali kegiatan kaderisasi sebagai ruh organisasi,” jabar Margaret.
Forum dihadiri Wakil Ketua Umum (Waketum) PBNU KH Zulfa Mustofa, KH Sayyid Muhammad Hilal Aidid, dan Ketua Umum PP Fatayat NU dari masa ke masa yakni Sri Mulyati, Maria Ulfah Anshor, Ida Fauziyah, dan Anggia Ermarini. (Ful)