Search

Alquran Raksasa di Yala Thailand Tarik Minat Pengunjung Muslim

Majalahaula.id – Sebuah Alquran terbesar dihadirkan untuk menjadi atraksi seni terbaru di Thailand. Muslim dari dekat dan jauh pun berbondong-bondong mengunjungi distrik Raman, Kota Yala, untuk melihat model mushaf suci tersebut.

Imam Masjid Baan Paphungoh, Marokhi Ahreeyu mengatakan Alquran raksasa itu dibuat untuk perayaan Idul Fitri 1444 H, yang menandai berakhirnya Ramadhan pada 21 April tahun ini.

Kami ingin membuat sesuatu yang unik, sesuatu yang luar biasa, jadi kami memilih untuk membuat model Alquran. Kami ingin itu menjadi buku terbesar yang pernah dilihat orang. Kami memiliki seniman, tukang kayu dan ahli kaligrafi yang terampil,” kata dia dikutip di Bangkok Post, Rabu (17/5/2023).

Baca Juga:  TMII jadi Pusat Perayaan Puncak Tahun Baru 2023

Model Alquran tersebut berdiri tegak dan terbuat dari kayu lapis, yang mana dirancang oleh Masaki Johmae agar terlihat seperti sebuah Alquran terbuka. Karya ini tingginya mencapai 3,36 meter dan lebar 5,3 meter, dengan biayanya hanya 6.000 baht atau setara Rp 2,6 juta.

Kaligrafi itu dikerjakan dengan tangan oleh Muneerulhuk Maso, yang mulai mempraktikkan kaligrafi Islam sejak kecil dengan dukungan ayahnya. Ia menyebut tantangan dalam membuat karya ini adalah ia harus menulis teks dengan ukuran yang jauh lebih besar dari biasanya.

“Saya sudah tertarik menulis naskah Alquran sejak kecil. Saya juga memenangkan penghargaan untuk kaligrafi saya,” ucap Muneerulhuk.

Ia pun berharap pameran ini dapat menginspirasi anak-anak muda lainnya untuk belajar membaca dan menulis aksara Alquran. Tidak hanya itu, ia juga mengatakan pemerintah seharusnya memasukkan kaligrafi Islam dalam kurikulum pendidikan dasar, khususnya di sekolah-sekolah Islam.

Baca Juga:  Target Kenaikan Investasi Pariwisata Indonesia

Model Alquran raksasa itu tidak hanya menarik minat dari Muslim setempat, tetapi juga telah mendatangkan pengunjung dari negara-negara tetangga, seperti Brunei, Malaysia, Indonesia, dan Singapura. Marokhi menyebut mereka membawa setidaknya 300 ribu baht (Rp 130 juta) sebagai sumbangan kepada masyarakat.

“Komunitas setempat berencana membangun atap di atas karya seni ini, untuk melindunginya dari unsur-unsur yang dapat merusaknya,” ujar Marokhi
Dilansir oleh Republika.id

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA