Majalahaula.id – Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Situbondo meminta agar lokalisasi yang tersebar di sejumlah titik di Situbondo tak beroperasi, khususnya saat momentum bulan Ramadlan 1444 Hijriyah. Tak cukup itu, pihaknya juga berencana menduduki lokalisasi pelacuran tersebut agar segera tidak beroperasi.
Penegasan ini disampaikan oleh Ketua PC GP Ansor Situbondo Yogie Kripsian Sah. Upaya menduduki sejumlah lokalisasi prostitusi yang tersebar di Situbondo sebagai bentuk mendukung pemerintah setempat dalam upaya penutupan lokalisasi di Situbondo, Senin (27/3/2023).
“Tidak hanya menduduki, kami juga akan menempatkan 3 sampai 5 personil Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk bergabung dengan aparat lainnya yang berjaga di lokalisasi pelacuran. Rencananya pendirian pos juga dilakukan sebagai bentuk penjagaan 24 jam yang dilakukan oleh personil Banser. Penjagaan akan terus di lakukan sampai para PSK tak kembali lagi ke lokalisasi pelacuran,” ujar Yogie.
Selain untuk menjaga kesucian bulan Ramadlan, gerakan pendukung ini juga sebagai wujud dari pengawalan dari Perda nomor 27 tahun 2004 dan surat Edaran Bupati Situbondo tanggal 20 Maret 2023 tentang penutupan aktifitas lokalisasi pelacuran dan tempat hiburan malam di Kabupaten Situbondo saat bulan Ramadhan.
“Personilnya akan bersifat persuasif dengan cara meminta para PSK atau para hidung belang yang masih nekat masuk ke dalam lokalisasi untuk kembali pulang ke asalnya. Namun jika para PSK dan hidung belang menolak meninggalkan lokasi, pihaknya akan mengantarkannya ke aparat TNI-Polri atau petugas Satpol PP yang berjaga di lokasi tersebut untuk dilakukan penanganan,” tambah Yopie.
Di bulan Ramadhan kali ini, aparat gabungan terus melakukan razia untuk melakukan penekanan aktifitas dunia hiburan dan esek-esek di kabupaten Pancasila (sebutan lain Kabupaten Situbondo) tersebut. Penekanan ini diharapkan bisa memberantas dunia pelacuran di Kabupatean Situbondo. (Hb)