Search

Astronot UEA Pertama Menandai dimulainya Ramadhan di Luar Angkasa

Majalahaula.id – Astronot asal Uni Emirat Arab (UEA) pertama kali di luar angkasa menyaksikan awal Ramadhan dengan kedatangan bulan baru paling cepat pada Rabu (22/3/2023). Astronot Sultan Al Neyadi tiba di luar angkasa pada 2 Maret setelah diluncurkan ke orbit dengan roket Falcon 9 SpaceX di pesawat ruang angkasa Crew Dragon.

Dia bekerja di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) selama setengah tahun berikutnya dalam misi jangka panjang pertama yang diterbangkan oleh astronot UEA.

Dilansir dari Space, Kamis (23/3/2023), Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Islam dan pada tahun 2023 akan berlangsung dari kira-kira 22 Maret hingga 23 April, tergantung pada penampakan bulan sabit setempat. Kalender Islam mengikuti bulan, artinya tanggal berubah setiap tahun sehubungan dengan kalender Gregorian yang digunakan sebagian besar dunia.

Baca Juga:  Draupadi Murmu Resmi jadi Presiden India

Sementara sebagian besar Muslim dewasa harus berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam sebagai salah satu dari lima Rukun Islam, Al Neyadi mungkin tidak berpartisipasi karena alasan operasional. “Kami benar-benar mengizinkan makan makanan yang cukup dan untuk mencegah peningkatan kekurangan makanan atau nutrisi atau hidrasi,” kata Al Neyadi tentang para turis Muslim selama konferensi pers pra-penerbangan pada 25 Januari.

Dia menambahkan bahwa prioritasnya adalah melayani misi, karena dia tidak dapat melakukan aktivitas “yang dapat membahayakan misi atau mungkin membahayakan awak kapal.”

Al Neyadi bukanlah astronot pertama yang merayakan Ramadhan di luar angkasa. Muslim pertama yang pergi ke luar angkasa, Pangeran Sultan bin Salman Al-Saud dari Arab Saudi, tiba menjelang akhir bulan suci pada 17 Juni 1985, dalam misi pesawat ulang-alik
STS-51G selama sepekan.

Baca Juga:  Dubes Amerika Sung Y. Kim Sapa Mahasiswa UIN Walisongo

Al Neyadi dijadwalkan untuk melakukan 19 percobaan khusus pada topik-topik seperti sakit punggung, tumbuhan biologi, kesehatan jantung, bahan ilmu, radiasi, tidur, dan cairan, menurut penyajian luar yang disediakan oleh Mohammad Bin Rashid Space Center yang mengelola program astronot UEA. Dua percobaan penjangkauan dengan siswa juga direncanakan untuk melihat sel-sel gigi atau mulut di luar angkasa, bersama dengan aliran darah.

Dalam konferensi pers pertamanya dari luar angkasa pada 6 Maret, Al Neyadi mengatakan, dia masih menyesuaikan diri untuk melayang di luar angkasa, tetapi menikmati prosesnya.

“Saya masih menghadapinya, saya masih belajar, tapi mudah-mudahan saya akan meningkatkan skill saya dalam beberapa hari mendatang,” ujar Al Neyadi seperti yang dikutip dari republika.co.id

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA