Search

Draupadi Murmu Resmi jadi Presiden India

Draupadi Murmu Jadi Presiden India, Pertama dari Komunitas Suku

Draupadi Murmu resmi menjadi Presiden India ke-15 untuk periode 2022-2027. Ia menjadi warga pribumi pertama yang terpilih menjadi presiden. Perempuan berusia 64 tahun itu juga merupakan perempuan kedua yang menjabat sebagai presiden India.

 

“Seorang putri India yang berasal dari komunitas suku yang lahir di bagian terpencil India timur telah terpilih sebagai Presiden kita!” tulis Perdana Menteri Narendra Modi di akun Twitternya, dilansir dari The Independent.
Murmu memimpin dengan selisih besar 812 suara melawan 521 suara untuk kandidat oposisi, Yashwant Sinha.

 

Dia telah mendapatkan 68 persen suara, melewati batas 50 persen yang dibutuhkan untuk memenangkan pemilihan presiden, sementara hasil dari 10 negara bagian sedang menunggu.

Baca Juga:  Muktamar ke-34 NU, Tim Kesehatan Sigap Jaga Kondisi Peserta

 

Murmu akan menggantikan Ram Nath Kovind sebagai presiden India, yang masa jabatannya akan berakhir pada 24 Juli. Banyak warga India, kebanyakan dari komunitas suku, turun ke jalan untuk merayakan kemenangan Murmu dalam pemilihan presiden.

 

Ia lahir dari suku Santhal di negara bagian Odisha. Warga di kampung halaman presiden yang baru terpilih, di jantung suku di distrik Mayurbhanj negara bagian Odisha timur, sudah mulai merayakan kemenangannya di pagi hari dengan membagikan permen, menabuh genderang, menari dan bernyanyi.

 

Pencalonan Murmu oleh Partai Bharatiya Janata (BJP) menuai pujian, bahkan oleh para kritikus partai yang berkuasa. Sebab, pengangkatannya menandai representasi masyarakat adat negara itu. Populasi suku India terdiri dari 104 juta orang, atau sekitar 8,6 persen dari total populasi. Kelompok minoritas ini sebagian besar diabaikan pemerintah dan umumnya tidak memiliki fasilitas kesehatan dan pendidikan di desa-desa terpencil.

Baca Juga:  Sudah 73 Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci

 

Mantan guru dari Odisha, Murumu sebelumnya menjabat sebagai gubernur negara bagian Jharkhand. Wilayah ini juga memiliki penduduk asli yang signifikan, dan mewakili sayap negara bagian BJP untuk komunitas suku yang diakui secara sosial dan ekonomi kurang beruntung oleh Konstitusi India.

 

Ia lahir pada 20 Juni 1958 di desa Baidaposi, distrik Mayurbhanj, dari seorang ayah yang merupakan kepala dewan desa. Murmu menjadi contoh bagi banyak orang setelah hasratnya untuk belajar membuatnya menjadi gadis pertama di desanya yang belajar di perguruan tinggi.

 

Dia berusaha meyakinkan seorang anggota parlemen lokal untuk mensponsori pendidikannya di ibu kota negara bagian, Bhubaneswar. Wartawan dan aktivis Nigamananda Patnaik, yang telah mengenalnya selama bertahun-tahun, mengatakan Murmu melambaikan sertifikat sekolahnya kepada seorang anggota parlemen yang sedang berkunjung. “Ia mendesaknya untuk membantunya belajar.”

Baca Juga:  Dorong Integrasi Kesehatan, Kementerian BUMN Luncurkan Healthcare Information Exchange

 

Dia menyelesaikan pendidikannya di Ramadevi Women’s College Bhubaneswar dan bekerja sebagai pegawai pemerintah negara bagian Odisha. Dia kemudian kembali ke kampung halamannya di Rairangpur dan menjadi guru. Karir politiknya dimulai pada 1997 setelah Murmu terpilih sebagai anggota dewan dalam pemilihan lokal. Hingga akhirnya kini ia terpilih menjadi presiden India.

Sumber: Tempo.co

Terkini

13 Mei 2024Tak Perlu Khawatir, Jemaah Haji Bisa Masuk Raudhah dengan TasrehMadinah () — Masuk ke Raudhah dan berziarah ke makam Rasulullah Saw menjadi harapan setiap jamaah haji saat di Madinah. Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Ibadah pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Madinah Efrilen Hafizh mengatakan bahwa jamaah haji Indonesia dapat memasuki Raudhah di Masjid Nabawi dengan menggunakan Tasreh. “Jemaah haji Indonesia tidak usah resah karena masuk ke Raudhah itu difasilitasi oleh pemerintah melalui penerbitan surat Tasreh. Jemaah tidak harus mengisi dan mendaftar melalui aplikasi Nusuk secara pribadi,” terang Efrilen Hafizh di Kantor Daker Madinah, Selasa (13/5/2024). Hafizh mengatakan, fasilitas untuk masuk ke Raudhah akan diberikan secara kolektif kepada jamaah. “Di setiap kloter itu akan diterbitkan dua tasreh. Pertama, tasreh khusus untuk perempuan. Kedua, tasreh khusus untuk laki-laki,” jelasnya. Ditambahkan Hafizh, pelaksanaan kunjungan ke Raudhah akan dilakukan paling cepat 3 hari setelah jamaah berada di Kota Madinah. “Setelah diterbitkan, tasreh akan diteruskan ke Kepala Sektor Khusus Nabawi. Jadwal masuk Raudhah akan diinformasikan kepada petugas kloter melalui petugas sektor. Sehingga jamaah tinggal datang pada jadwal yang sudah ditentukan,” papar Hafizh. “Jemaah wajib sudah berkumpul di pintu Raudhah paling lambat 30 menit sebelum jadwal masuk. Petugas Seksus Nabawi akan memandu jamaah dan menyerahkan tasreh kepada petugas yang menjaga Raudhah,” sambungnya. Kepala Daker Madinah telah bernegosiasi dengan pihak keamanan sektor Masjid Nabawi untuk memberikan dispensasi kepada petugas Sektor Khusus Nabawi agar dapat melakukan pendampingan terhadap jamaah haji yang masuk ke Raudhah. “Penerbitan tasreh ini dilakukan oleh Kantor Daker Madinah dan diberikan validasi berupa stempel untuk menghindari duplikasi dan menunjukkan bahwa tasrehnya asli,“ tandas Hafizh. Hafizh mengungkapkan bahwa layanan pemberian tasreh ini merupakan salah satu bentuk kehadiran negara dalam memberikan pelayanan terbaik kepada Jemaah Haji. Jemaah haji Indonesia mulai tiba di Madinah sejak 12 Mei 2024. Proses kedatangan ini akan terus berlanjut hingga 23 Mei 2024. Editor: Moh. Khaeron | Fotografer: Nurhaeni Amir, MCH 2024

Kiai Bertutur

E-Harian AULA