Search

PW IPNU Kalimantan Barat Gelar Pelatihan Literasi Digital

Majalahaula.id – Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kalimantan Barat menyelenggarakan pelatihan literasi digital. Kali ini menggandeng Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) dan Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polda Kalbar. Diharapkan pelajar semakin melek teknologi dan tidak mudah terpengaruh oleh derasnya informasi.

“Saat ini teknologi digital sudah sangat maju pesat hampir semua hal bisa diakses melalui kecanggihan teknologi tersebut, untuk itu untuk membentengi pelajar sebagai kaum milenial harus mendapatkan pembekalan digital yang sehat baik dan bijaksana,” kata Ketua PW IPNU Kalbar, Supartok, Sabtu (25/02/2023).

Dijelaskannya bahwa perkembangan teknologi saat ini sangat luar biasa, apa saja ada dalam gengaman. Dan pelajar saat ini sangat mudah mengakses apapun melalui gedgetnya. “Maka kita harus bekali dengan kemampuan memilah dan memilih ilmu dan jaringan yang baik, sehat serta bijak oleh karenanya hari ini kita lakukan pelatihan literasi digital,” ujarnya.

Baca Juga:  Ribuan Nahdliyin Purwakarta Hadiri Puncak Harlah NU

Pada kegiatan ini juga menghadirkan narasumber Satgaswil Kalbar Densus 88 AT Polri, Dani Eks HTI Kalbar, Izzi Miftah, Eks Napiter asal Singkawang dan Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kalbar.

Dalam pemaparannya, Ketua JMSI Kalbar, Edi Suhairul mengatakan bahwa saat ini banyak bermunculan website yang dapat diakses melalui jaringan internet. Dan hal tersebut sangat sulit membedakan mana website remi maupun website yang hanya dibuat untuk kepentingan tertentu. “Oleh karena itu kami dari JMSI menjaring media-media yang terkontrol dan bisa bertanggung jawab terhadap produk informasi yang disebarkan melalui platform digitalnya,” jelas Edi.

Perwakilan Satgaswil Kalbar Densus 88 AT Polri, Acmad Fauzi mengatakan dalam rangka pencegahan paham radikal yang mengarah ke tindak pidana terorisme terkadang dilakukan melalui dunia maya. Hal ini seperti dialami Izzi Miftah eks narapidana terorisme (napiter) yang mendapat doktrin pemahaman yang kemudian membawanya ke jaringan terorisme. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA