Majalahaula.id – Branding yang baik dilakukan oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Senduro, Lumajang. Hal itu karena gedung yang terletak di Desa Tempuran, Senduro ini memiliki logo NU 3 Dimensi (3D) yang diklaim terbesar di dunia.
Tak heran jika MWCNU Senduro menjadi salah satu kandidat peraih Anugerah PWNU Jatim Award, yang akan diadakan pada (18/03/23).
Peresmian Gedung NU Center terasa begitu spesial. Ketua MWCNU Senduro, Imron Jalil mengatakan, ukuran logo ini sebenarnya sama seperti yang ada di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang. Hanya saja yang membedakan logo ini adalah berupa 3D sedangkan yang ada di Jombang 4D.
“Dan bisa kami pastikan ini adalah yang terbesar sedunia, apalagi setingkat MWCNU,” ungkap Imron.
Imron mengaku, inisiatif pembuatan logo ini memang terinpirasi dari logo NU di PCNU Jombang. Ia bercerita, saat dirinya bersama pengurus NU Senduro ziarah ke makam KH M Hasyim Asy’ari, dirinya bersama rombongan menyempatkan mampir dan berkinginan membuat hal serupa di Gedung NU Center yang saat itu dalam proses pembangunan.
“Namun kami berpikir, di Jombang itu biayanya sampai Rp250 juta, maka kami hanya sekadar punya niatan saja dan pesimis bisa mewujudkan itu. Kami pun beralih hendak pasang banner saja di atas gedung nanti saat peresmian,” cerita Imron.
Selang satu bulan dari ziarah, tim namborisasi menyampaikan optimisme untuk membuat logo seperti di Jombang. Akhirnya setelah dibahas, kemudian mulai dilakukan pembuatan logo 3D dengan memilih bahan yang lebih irit namun tetap tahan lama.
“Akhirnya kami pilih bahan Spon Eva kualitas terbaik yang tahan cuaca panas dan dingin. Kader-kader NU kita kerahkan untuk membuat logo ini, hampir setiap hari lembur sampai tengah malam dan bisa diselesaikan kurang lebih 2 bulan,” imbuh Imron.
Pembuatan logo ini, lanjut Imron, sejak awal memang dibuat semurah mungkin namun tetap dengan kualitas terbaik. Karenanya, para kader yang ikut lembur dalam pengerjaannya berkomitmen untuk tidak meminta atau menerima bayaran dalam pengerjaanya.
“Kita hanya sediakan uang konsumsi karena kesepakatan bersama. Dari biaya bahan, konsumsi, keperluan pemasangan seperti ornamen-ornamen yang diperlukan, total kita menghabiskan biaya sekitar Rp30 juta yang disupport BMTNU Senduro,” katanya.
Imron berharap, pemasangan logo 3D ini bisa menjadi momentum gerakan 100 namborisasi Ranting NU di Senduro yang ia rencanakan sejak lama namun belum terealisasi sampai saat ini.
“Pembuatan logo terbesar ini sebenarnya di luar ekspektasi kita. Awalnya kita hanya mau buat logo biasa tapi ternyata jadinya sebesar ini. Semoga gerakan 100 namborisasi di Ranting-ranting NU bisa segera terwujud,” pungkasnya. Dy