Search

Tradisi Jawa di Bulan Rajab

Majalahaula.id – Rajab adalah bulan ketujuh dalam penanggalan hijriyah dan penanggalan Jawa. Pada tanggal 27 di bulan Rajab ini, umat Islam di seluruh dunia merayakan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.

Isra Miraj adalah peristiwa Rasulullah melakukan perjalanan dari Masjidil Haram (Makkah) ke Masjidil Aqsha (Palestina) dengan Buraq, dan dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Muntaha menghadap Allah SWT, dan mendapatkan perintah sholat.

Selain Isra Miraj, ternyata di bulan Rajab, orang Jawa selalu punya adat dan tradisi turun temurun untuk memperingatinya. Di masyarakat Jawa, ada berbagai upacara adat yang digelar di bulan Rajab. Apa saja sih? Yuk simak tradisi khas Jawa di bulan Rajab.

Baca Juga:  Kemenparekraf Sosialisasi Pungutan Pajak Wisman di Berbagai Negara

1. Nyadran

Tradisi Nyadran dilakukan di setiap hari kesepuluh di bulan Rajab atau ketika datang bulan Sya’ban. Tradisi ini merupakan ziarah ke makam orang terdekat yang sudah lebih dahulu meninggalkan dunia. Peziarah akan membawa bunga dan berdoa di pusara makam. Setelahnya, mereka akan melangsungkan keduri atau makan-makan dengan beragam lauk pauk yang disiapkan.

2. Tradisi Ambengan

Kemudian ada tradisi Ambengan yang masih dilakukan orang Jawa saat menyambut bulan Rajab. Tradisi itu dilakukan warga sebagai bentuk syukur atas berkah yang diberikan Allah di bulan Rajab.

Bulan Rajab juga dikenal sebagai momentum Isra Mi’raj yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Maka, tradisi Ambengan ini dilakukan pada saat perayaan Isra Mi’raj digelar. Nantinya, warga akan datang berbondong-bondong sembari membawa makanan.

Baca Juga:  Destinasi Wisata Baru di Semarang

3. Tawu beji

Tradisi ini secara khusus rutin dilakukan oleh warga Desa Krendetan, Kecamatan Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah. Tawu beji dilakukan oleh warga setempat pada bulan Rajab dan sudah bertahan selama ratusan tahun secara turun temurun.

Tawu beji sendiri memiliki arti menguras sendang (mata air) sebagai wujud syukur atas limpahan karunia dari Allah Swt. Hampir sama dengan nyadran, dalam tradisi tawu beji juga terdapat kenduri atau makan bersama beralaskan daun pisang setelah memanjatkan doa kepada Allah Swt.

4. Malam Baro’atan (Beratan)

Malam Baro’atan adalah tradisi bulan Rajab yang diadakan di Kecamatan Kalinyamatan dan Pecangaan, Kabupaten Jepara. Tradisi ini bisa dibilang unik karena untuk menyambut bulan Rajab, masyarakat akan membuat lampion, kreasi mobil-mobilan dari bambu dan kertas minyak transparan. Bukan hanya orang dewasa, anak-anak, dan remaja juga turut memeriahkan acara Baro’atan ini.

Baca Juga:  Monas Buka Kembali, Bisa Naik ke Puncak Tugu

5. Rajaban

Tepat pada hari Jumat Kliwon, bulan Rajab, masyarakat Jawa masih memegang tradisi Rajaban. Sama dengan tradisi sebelumnya, Rajaban juga diisi dengan kenduri lengkap dengan berbagai jenis makanan seperti ingkung, ketan, nasi tumpeng, pisang dan lain sebagainya. Dalam tradisi ini tidak lupa sesepuh desa memimpin tahlil dan doa untuk mendoakan nenek moyang serta sebagai wujud syukur kepada Allah Swt.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA