Search

Zulkifli Hasan Izinkan Bulog Impor Beras

Majalahaula.id – Menteri Perdagangan RI yang biasa disapa Zulhas ini mengatakan tidak masalah jika Perum Bulog menyanggupi beras impor datang seluruhnya pada 16 Februari 2022. Ia berharap itu menjadi hari terakhir untuk memasukkan beras impor.

“Beras itu, Bulog mengatakan 16 Februari terakhir, nggak apa apa habis itu beras nanti kita minta Bulog stok itu dikirim ke daerah-daerah untuk operasi pasar,” ujarnya Zulhas usai Pembukaan Rapat Kerja Bappebti, di Kementerian Perdagangan, Kamis (19/01/2023).

Zulhas berharap pada akhir Februari dan Maret, Bulog bisa menyerap beras dari petani, karena bulan tersebut sudah masuk panen raya. “Akhir Februari dan Maret panen raya dan saatnya Bulog membeli itu yang bagus dari petani,” tandasnya.

Baca Juga:  Anwar Usman Pegang Teguh Sumpah Hakim

Sebelumnya, Zulhas pernah menegaskan agar impor beras disetop pada akhir Januari ini. Hal ini disampaikan kepada awak media di Cilegon, Banten pada Ahad (15/01/2023). “Februari enggak bisa lagi, saya kasih izin sampai Januari. Abis itu enggak bisa lagi. Januari akhir stop kita impor,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan tidak masalah jika beras impor diminta disetop pada akhir Januari 2023 ini. Pihaknya akan bersedia membatalkan kontrak impor beras yang sudah diteken.

Hal ini disampaikan Buwas ketika setelah melakukan rapat kerja dengan Komisi IV dan Kementerian Pertanian, Senin (16/01/2023) lalu. “Kita nggak bisa memaksakan gitu loh, saya kan sudah berusaha yang punya kapal bukan saya, laut bukan saya yang bisa nyetel, cuaca apa lagi, masa kita mau lawan itu. Kalau gitu ya kita batalkan juga nggak apa-apa, kontraknya kita bicarakan nanti,” ujarnya, Rabu (18/01/2023).

Baca Juga:  Edy Rahmayadi Ajak Kendalikan Pertumbuhan Penduduk

Menurutnya, penugasan impor beras ini adalah tugas dari negara. Maka, jika negara minta untuk dibatalkan, pihaknya juga akan membatalkan impor tersebut. Ia mengatakan total beras impor yang telah masuk gudang 178.000 ton. Beras yang datang itu merupakan bagian tahap pertama 200.000 ton. “Sudah masuk gudang 178.000 ton. Itu partai 200.000 dari 4 negara. Sisanya masih belum bongkar di pelabuhan dan dalam perjalanan,” ujarnya. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA