Majalahaula.id – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, memberikan apresiasi untuk lembaga dan badan otonom (Banom) melalui PWNU Jawa Timur (Jatim) Award 2022. Termasuk Pimpinan Cabang Fatayat NU se- Jawa Timur. Yang didorong untuk menata kembali keorganisasian.
Tentunya, seluruh cabang sangat antusias dalam mengikuti ajang ini. Selain bisa menampilkan program unggulan masing-masing, Fatayat yang masih pasif juga bisa belajar kepada daerah lain agar lebih maju.
Dewi Winarti, M.Pd, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Timur mengatakan, antusias dan respon positif dari pimpinan cabang Fatayat nu mengikuti NU award cukup besar, karena terdorong kesadaran akan pentingnya penataan organisasi. Dan hal ini sudah diawali Fatayat NU melalui program akreditasi yg kami sebut ASIFA (Ajang Potensi Fatayat NU).
Asifa adalah salah satu program unggulan tis’u himmat PW Fatayat NU Jatim. Tujuannya merapikan struktur, administrasi, kinerja organisasi dan pemetaan potensi Fatayat NU yang dibungkus dalam kompetisi keunggulan Fatayat NU di Jawa Timur.
Rangkaian kegiatan penilaian keunggulan PC Fatayat NU se-Jatim yakni tahapan kegiatan keorganisasian, pengumpulan data dan verifikasi data, visitasi, presentasi nominator dan malam anugerah.
“Sayangnya, pemenang dari ASIFA ini belum bisa mengikuti Award,” akunya.
Namun, perempuan dengan sapaan Ning Wiwin ini mengaku, ini menjadi kesempatan bagi PC Fatayat lain untuk bisa menjadi nominator.
Karena, pengurus wilayah bisa mengapresiasi PC yang baru tumbuh dan memiliki progres cukup baik dalam 2 tahun terakhir ini.
“Dari sini kami menggunakan sistem cluster sebagai penilaian. Dari kriteria A, B, dan C. Sesuai dengan masa berdiri, program, fasilitas, keorganisasian, administrasi, dan sebagainya,” tuturnya.
Kali ini, PC Fatayat yang mengikuti ajang PWNU Jatim Award ada 22. Selanjutnya PW Fatayat diberi kewenangan untuk memilih lima cabang.
Meskipun, pada akhirnya sampai 28 November 2022, terpilih 8 cabang yang akan diberikan kesempatan dalam penilaian tahap visitasi.
Alasannya, kata Ning Wiwin, PW Fatayat ingin memberikan penghargaan pada PC yang secara Istiqomah mampu mengembangkan potensinya. Sedangkan untuk yang baru mengikuti, ingin mengapresiasi PC yang mulai tumbuh agar termotivasi untuk berkembang
semakin baik
Karenanya, NU award menjadi alat ukur dinamika perkembangan cabang, sehingga kita akan bisa mengevaluasi kinerja dan tertib administrasi organisasi. Optimalisasi manajemen organisasi.
“Harapan saya, Fatayat semakin mampu melihat dan menganalisa diri untuk memperbaiki diri mewujudkan organisasi yg tertata dan profesional,” pungkasnya. Dy